Temuan Baru Kasus Brigadir J, Istri Ferdy Sambo Jadi Saksi Kunci?
Komnas HAM mengungkap temuan baru bahwa Irjen Ferdy Sambo tidak ikut dalam rombongan istrinya yang berangkat dari Magelang menuju ke Jakarta. Ferdy Sambo disebut ke Jakarta dengan pesawat terbang.
"Yang dikatakan Pak Taufan benar (Irjen Ferdy Sambo naik pesawat)," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di Kantor Komnas HAM seperti dilansir dari detikcom.
Anam menuturkan saat ini keterangan-keterangan dari pihak lain sedang dikumpulkan. Jika terkumpul, nantinya akan dibuat kesimpulan dari cerita-cerita yang disandingkan atas kematian Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
"Kan memang kami menunggu sandingan-sandingan yang lain, sehingga yang diceritakan satu pihak itu jadi kebenaran karena ada sandingan-sandingannya," bebernya.
Menurut Anam, sandingan cerita itu yang diperiksa pihaknya selama beberapa hari terakhir. Sandingan cerita itu telah didapatkan.
"Itu yang bagian kita periksa beberapa hari ini, apakah dapat atau tidak sandingannya? Dapat sandingannya," pungkasnya.
Sementara terkait bukti-bukti yang masih simpang siur, Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengatakan saksi kunci kasus Brigadir J ada di tangan istri Irjen Ferdy Sambo.
Ahmad Taufan mengatakan Putri Candrawathi yang mengetahui apakah ada pelecehan seksual hingga tembak-menembak antara Bridagir J dengan Bharada E.
"Tapi yang jelas kalau CCTV itu belum bisa didapatkan, maka satu-satunya petunjuk yang kita dapatkan sekarang keterangan, kan ini nggak lengkap, karena itu kita belum bisa menyimpulkan apa pun," ujar Ahmad Taufan.
Namun, Putri Candrawathi sampai kini belum bisa dimintai keterangan karena sedang menyelesaikan prosedur psikologis dengan LPSK. Putri dianggap menjadi satu-satunya yang bisa menjelaskan soal isu pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J.
"Dugaan pelecehan seksual, yang ada ada siapa? Hanya ibu Putri yang bisa berikan keterangan. Itu pun kita belum bisa ketemu dia karena dalam masa psikologis dengan LPSK," tegas Ahmad Taufan.
Komnas HAM menyatakan tidak akan berspekulasi apa pun mengenai kematian Brigadir J sampai semua fakta terkumpul.
Brigadir Yoshua dikabarkan tewas dalam baku tembak dengan Bharada E alias Bharada Eliezer di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Insiden polisi tembak polisi tersebut terjadi pada Jumat (8/7) dan baru diungkap pada Senin (11/7).
Polisi mengklaim peristiwa saling tembak berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo. Brigadir J dituding melecehkan istri Ferdy Sambo di dalam kamar.
Sementara itu, keluarga Brigadir Yoshua tidak percaya dengan penjelasan dari Mabes Polri. Mereka menyebut Brigadir J diduga disiksa dan dibunuh secara berencana.
(yoa/and)