Tata Cara Haji yang Benar dalam Agama Islam

Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima. Ibadah ini dapat menyempurnakan empat rukun Islam sebelumnya. Dalam agama Islam, menunaikan ibadah haji wajib hukumnya bagi yang mampu.
Ketika menunaikan ibadah haji, harus memperhatikan berbagai ketentuan urutan serta tata cara dalam pelaksanaannya, karena menunaikan ibadah haji sesuai urutan merupakan salah satu rukun dalam mengerjakannya.
Lantas, bagaimana tata cara haji yang benar dalam agama Islam? Berikut ini penjelasannya melansir dari berbagai sumber.
Niat Melaksanakan Ibadah Haji
Jika ingin melakukan ihram, maka harus lebih dulu melakukan niat di dalam hatinya. Disunnahkan menjadi pengiring baik dalam hati maupun secara lisan.
نويْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ.
Latin: Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillaahi 'Azza Wajalla, labbaik allahumma labbaik.
Artinya: "Aku berniat haji dan ihram hanya karena mengharap rida Allah, aku menyambut panggilan-Mu, ya, Allah, aku menyambut panggilan-Mu."
Dalam hal ini wajib hukumnya untuk berniat dalam hati, sedangkan niat secara lisan hukumnya adalah sunnah.
Imam An Nawawi menjelaskan bahwa hanya niat dalam hati hajinya sudah sah, tetapi jika hanya niat dengan lisan, maka hukumnya tidak sah.
Tata Cara Haji yang Benar dalam Agama Islam
1. Memulai Ihram dari Miqat yang Sudah Ditetapkan
Miqat adalah batas waktu dan tempat melakukan ibadah haji dan umrah. Miqat terbagi menjadi dua jenis, yaitu miqat zamani (batas waktu) dan miqat makani (batas tempat). Batas waktu berhaji adalah pada bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah. Selain itu, batas tempatnya tergantung dari kedatangan jemaah haji.
Saat ingin menunaikan ihram, ada sejumlah urutan yang perlu diperhatikan oleh jemaah haji, yaitu:
- Mandi sunnah
- Wudhu
- Mengenakan pakaian ihram
- Menunaikan salat sunnah ihram
- Mengucapkan niat haji
- Berangkat ke Arafah dengan membaca talbiyah
2. Wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah
Menunaikan wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah hingga matahari terbit pada 10 Zulhijah atau saat Hari Raya Iduladha.
Selama melakukan wukuf, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak berdoa. Di sisi lain, terdapat sejumlah amalan yang bisa dikerjakan di antaranya adalah:
- Menunaikan salat Zuhur dan Ashar dengan cara jama qasar taqdim
- Mendengarkan khutbah wukuf
- Memperbanyak zikir
- Membaca Al-Qur'an
- Menunaikan salat Maghrib dan Isya dengan cara jama qasar taqdim
3. Menginap di Muzdalifah
Setelah melakukan wukuf di Arafah, jemaah haji akan melakukan perjalanan dari Arafah ke Mina. Namun, jemaah haji akan singgah sebentar di Muzdalifah untuk mabit hingga terbit fajar.
Menurut fatwa dari MUI, mabit di Muzdalifah hukumnya wajib. Jika meninggalkan, maka harus membayar, kecuali bagi petugas dengan uzur tertentu.
Selain itu, jemaah haji juga disunnahkan mengambil kerikil untuk melempar jumrah di Muzdalifah. Amalan yang bisa dikerjakan oleh umat Islam adalah:
- Membaca talbiyah
- Berdoa, berzikir, dan beristighfar
- Membaca Al-Qur'an
- Mencari kerikil
4. Lempar Jumrah
Jemaah haji akan melempar jumrah aqabah pada siang hari di tanggal 10 Zulhijah dengan tujuh butir kerikil yang dilemparkan ke tugu batu yang berada di Bukit Aqabah di Mina. Setelah melakukan lempar jumrah, jemaah haji bisa menyembelih hewan kurban.
5. Tahallul
Tahallul adalah bentuk pelepasan dari ihram haji setelah menunaikan sejumlah amalan selama haji. Tahallul terbagi menjadi dua, yang pertama dilakukan usai melempar jumrah aqabah dengan cara mencukur paling sedikit tiga helai rambut. Selanjutnya, jemaah haji akan melaksanakan tawaf ifadah dan bisa langsung ke Mekah untuk melakukan berbagai amalan, yakni:
- Melewati pintu Babussalam saat masuk ke Masjidil Haram
- Membaca talbiyah saat mengerjakan tawaf ifadah
- Mencium Hajar Aswad setelah tawaf
- Menunaikan salat sunnah di dekat makam Nabi Ibrahim
- Berdoa di Multazam
- Menunaikan salat sinnah di Hijir Ismail
- Mengerjakan sa'i
Setelah melakukan sa'i, akan dilakukan tahallul kedua dengan cara menggunting paling sedikit tiga helai rambut. Setelah itu, umat Islam diperbolehkan untuk melakukan seluruh larangan selama ihram termasuk berhubungan suami istri.
6. Menginap di Mina
Selanjutnya, jemaah haji akan kembali ke Mina usai melaksanakan rangkaian tahallul kedua. Mabit ini dilaksanakan di hari Tasyrik tepatnya pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah.
Setelah matahari terbenam pada hari Tasyrik, jemaah hani akan melempar tiga jumrah, yaitu ula, wusta, dan aqabah yang masing-masingnya terdiri dari tujuh kali.
Setelah itu, jemaah gaji dapat kembali ke Mekah dan semua rangkaian ibadah haji sudah selesai.
7. Tawaf Wada
Seluruh rangkaian ibadah haji akan diakhiri dengan tawaf wada sebelum jemaah haji kembali ke kampung halaman atau menuju ke Madinah untuk ziarah di makam Nabi Muhammad saw.
Berapa Lama Waktu Ibadah Haji?
Dijelaskan dalam situs resmi Kementerian Agama (Kemenag RI), waktu ibadah haji atau total masa operasional dari hari keberangkatan hingga kepulangan jemaah berlangsung selama 30 hari.
Rinciannya adalah 15 hari jemaah gelombang pertama dan 15 hari sisanya untuk jemaah di gelombang kedua
Durasi paling lama masa tinggal jemaah haji di Arab Saudi ditetapkan oleh Kemenag selama 42 hari.
Rangkaian pada ibadah haji membutuhkan waktu yang lumayan lama, umumnya berkisar selama 4-5 hari, berbeda dengan umrah yang hanya membutuhkan waktu selama 2-3 jam.
(Zalsabila Natasya/and)
Begini Cara Unduh Sertifikat Haji Digital Gratis
Senin, 16 Jun 2025 20:00 WIB
Menguak Kisah Orang Indonesia Pertama yang Naik Haji, Begini Sejarahnya
Kamis, 12 Jun 2025 06:01 WIB
Jadi Syarat untuk Ziarah ke Makam Rasulullah, Apa Itu Tasreh Haji?
Sabtu, 24 May 2025 10:00 WIB
Segini Biaya Haji 2024 Usai Alami Kenaikan
Selasa, 21 Nov 2023 19:15 WIB
5 Negara Asia Paling Berpotensi Kena Tsunami, Indonesia Termasuk!
Rabu, 30 Jul 2025 17:30 WIB
HUAWEI Rilis Tablet yang Lebih Dari Laptop dengan Layar Tandem OLED dan Keyboard Inovatif, Profesional, Kreator Hingga Desainer
Jumat, 25 Jul 2025 19:00 WIB
Doa Harian Agama Buddha untuk Kedamaian Batin dan Keselarasan Hidup
Kamis, 24 Jul 2025 22:00 WIBTERKAIT