Anak Lebih Akrab dengan AI, Ini Pesan Penting Dian Sastrowardoyo

Jakarta, Insertlive -

Dian Sastrowardoyo berbagi pengalamannya sebagai seorang ibu di tengah maraknya penggunaaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Bintang film Esok Tanpa Ibu itu menyadari bahwa anak-anaknya pasti lebih familiar dengan AI ketimbang dirinya. Namun, Dian tetap menekankan anak-anaknya untuk bijaksana dan hati-hati saat menggunakan AI.

"Anak-anak itu sudah pasti lebih akrab dengan AI daripada saya. Mereka juga pasti diam-diam ngerjain tugas pakai bantuan AI kan, cuma akhirnya saya mengajarkan hal yang saya pelajari dari AI," kata Dian Sastro dalam acara Perempuan Inovasi di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta, Rabu (10/12).

Baca Juga : Kumpulkan Rp239 Juta, Dian Sastro Bantu Perempuan dan Anak Korban Bencana Sumatra

Dian Sastro mempelajari bahwa AI dapat menjadi sesuatu yang berbahaya jika tidak digunakan dengan baik. Beberapa bahaya yang timbul bisa berupa kecurian data atau distorsi representasi perempuan, di mana media menampilkan citra perempuan yang tidak realistis.

Itulah yang ditekankan Dian Sastro kepada anak-anaknya agar memiliki kesadaran penuh ketika menggunakan AI.

"AI ini kan ada beberapa bahayanya ya, misalnya privasi data kita, itu kalau nggak bijaksana, itu bisa terambil (dicuri), kemudian ada juga distorsi representasi perempuan," jelas Dian.

"Takutnya kita kalau nggak punya kesadaran untuk mengekspos diri kita di dunia digital itu bisa digunakan AI. Saya juga belajar satu hal, AI itu kan memiliki kecerdasan karena dia mengimitasi pola kecerdasan manusia yang selama ini dimasukkan sebagai prompt," lanjutnya.

Dian Sastrowardoyo/ Foto: dok. insertlive

Dian Sastro berupaya agar anak-anaknya selalu memasukkan instruksi yang positif pada mesin AI agar hasil yang muncul juga memberikan pengaruh baik.

"Di saat prompt yang digunakan bersifat negatif, yang tidak bijaksana, misalnya untuk menjatuhkan orang lain atau mengobjektifikasi orang lain, itu jadi prompt jahat yang mengajarkan AI menjadi jahat," tuturnya.

"Kalau kita menggunakan AI dengan bijak dan intuisi, kita juga bisa menggunakan prompt yang positif, kita bisa mengajarkan AI itu menjadi being yang bermanfaat," tutupnya.

(KHS/fik)

Tonton juga video berikut: