5 Film Dokumenter Terbaik Karya Dandhy Laksono

ikh | Insertlive
Jumat, 27 Sep 2019 16:38 WIB
Ulasan mengenai sejumlah film dokumenter terbaik yang dibuat Dandhy Laksono. Dandhy Laksono (Foto: Instagram/dandhy_laksono)
Jakarta, Insertlive - Nama Sutradara sekaligus jurnalis, Dandhy Laksono jadi sorotan karena berita penangkapannya pada dini hari tadi. Ia dituding telah menyebarkan kebencian melalui media sosial.

Dandhy mulai dikenal masyarakat lewat sejumlah film dokumenternya yang viral. Karya pendiri Watchdoc ini dianggap kontroversial karena mengungkap sejumlah persoalan lingkungan dan sosial masyarakat di Indonesia.

Peansaran ada film apa saja? Berikut ini ulasan mengenai sejumlah film dokumenter terbaik karya Dandhy Laksono.

Film dokumenter ini merupakan salah satu karya terbaik sutradara Dandhy Laksono. Film ini dirilis pada tahun 2018 lalu melalui akun YouTube Watchdoc.

Asimetris berkisah tentang industri sawit yang membabi buta di hutan Kalimantan. Dalam film ini terungkap juga pembalakan hutan untuk perluasan lahan kebun sawit.

Selain itu, film ini juga mengangkat bencana kebakaran hutan di Kalimantan. Tentu sedikit relevan dengan kasus karhutla yang belum lama ini terjadi.

[Gambas:Youtube]

Film dokumenter ini juga jadi salah satu karya terbaik sutradara terbaik Dandhy Laksono. Dirilis melalui akun YouTube Watchdoc pada tahun 2015 lalu.

Kala Benoa bercerita tentang agenda reklamasi teluk Benoa yang berada di pulau Bali. Dalam film ini terungkap mengenai industri pariwisata yang tidak peduli terhadap kelestarian wilayah konservasi.

Selain itu, film ini juga mengangkat kisah para nelayan yang merasa dirugikan imbas dari reklamasi. Hingga kini seluruh warga Bali masih berjuang untuk menolak reklamasi teluk Benoa.

[Gambas:Youtube]

Film dokumenter ini juga merupakan salah satu karya terbaik dari sutradara Dandhy Laksono. Dirilis pada tahun 2015 melalui akun YouTube Watchdoc.

Samin vs Semen berkisah soal perjuangan masyarakat Samin yang bermukim di Rembang, Jawa Timur. Perjuangan itu untuk melawan industri semen yang mengancam keberlangsungan hidup mereka.

Film ini juga menggambarkan dampak buruk industri semen bagi cadangan air. Hal itu dikarenakan pencemaran lingkungan yang mengganggu lahan pertanian.

[Gambas:Youtube]

Film dokumenter ini juga jadi karya terbaik Dandhy Laksono berikutnya. Dirilis pada tahun 2016 lalu melalui akun YouTube Watchdoc.

Rayuan Pulau Palsu bercerita tentang reklamasi pulau yang terjadi di ibu kota Republik Indonesia DKI Jakarta. Reklamasi tersebut mendapat penolakan dari banyak pihak terutama dari kaum nelayan.

Film ini juga memperlihatkan dampak dari reklamasi bagi kawasan laut di pinggiran Jakarta. Tentunya ini juga akan merusak ekosistem kelautan yang juga mengurangi jumlah populasi ikan.

[Gambas:Youtube]

Di antara semua karya Dandhy Laksono, film dokumenter ini yang menuai kontroversi. Film ini bahkan jadi perbincangan hangat di tengah masyarakat jelang pemilihan Presiden Indonesia beberapa waktu lalu.

Sexy Killers berkisah tentang industri batu bara yang ada di Indonesia. Kebutuhan besar akan listrik di Indonesia membuat batu bara jadi salah satu komoditi penting di Tanah Air.

Namun, pembangunan pusat industri batu bara ternyata mendapat penolakan dari masyarakat. Hal itu dikarenakan dampak dari industri batu bara yang buruk bagi lingkungan dan juga masyarakat.

[Gambas:Youtube]

(ikh/fik)
1 / 6
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER