Siapa Sosok Pencetus Dakwah Islam Melalui Wayang di Indonesia?

Zalsabila Natasya | Insertlive
Senin, 06 Nov 2023 22:00 WIB
Ada 10 tokoh wayang kulit yang terkenal di Indonesia dan dijadikan warisan budaya oleh UNESCO. Simak ulasan tentang nama wayang dan karakternya! Siapa Sosok Pencetus Dakwah Islam Melalui Wayang di Indonesia?/Foto: detikcom/Agung Pambudhy
Jakarta, Insertlive -

Wayang adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Banyaknya jenis wayang di Indonesia menciptakan adanya Hari Wayang Nasional yang kemudian ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2018.

Kepopuleran wayang tak hanya di dalam negeri, tetapi juga menyebar ke seluruh dunia. UNESCO menetapkan wayang sebagai World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Sejarah Wayang di Indonesia

Wayang merupakan pertunjukan wayang kulit klasik Jawa yang kabarnya berkembang sejak sebelum abad ke-10. Wayang populer dengan pertunjukannya yang rumit dan bentuk cerita kuno yang berasal dari pulau Jawa, Indonesia.

ADVERTISEMENT

Sebutan pewayangan berasal dari kata Indonesia untuk 'bayangan'. Wayang kulit terbuat dari kulit kerbau, dan dianggap sebagai bentuk wayang paling tua yang berdiri sendiri.

Namun, sebenarnya banyak versi mengenai sejarah wayang dan asal usul wayang pertama kali menjadi tradisi pertunjukan di Indonesia.

Melansir dari situs Education Asian Art, terdapat salah satu pujangga istana pada masa pemerintahan Raja Airlangga (1035-1049) menulis:

"Ada orang yang menangis, sedih, dan terharu melihat wayang, padahal mereka tahu bahwa itu hanyalah potongan-potongan kulit yang diukir yang dimanipulasi dan dibuat untuk berbicara. Orang-orang ini seperti laki-laki yang haus akan kesenangan indrawi, hidup dalam dunia ilusi; mereka tidak menyadari halusinasi ajaib yang mereka lihat tidak nyata."

Ritual panjang dalam membuka pertunjukan wayang diselenggarakan untuk merayakan datangnya Aji Saka, ia datang dengan membawa hanacaraka, abjad Jawa Sansekerta, yang kemudian dibagi menjadi empat.


Sementara itu, masyarakat Bali yang tetap beragama Hindu mempercayai bahwa wayang diperkenalkan oleh pengungsi dari Majapahit, yaitu kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang ada di Jawa, saat runtuh sekitar tahun 1520.

Sedangkan di Jawa, dalang mengatakan seni tersebut ditemukan oleh wali, yaitu sembilan orang suci yang masuk Islam dan asalnya dari Jawa.

Sosok Pencetus Dakwah Islam Melalui Wayang di Indonesia

Wali Songo atau yang dikenal dengan 9 Wali berperan sangat besar untuk perkembangan persebaran ajaran Agama Islam di berbagai daerah Nusantara. Maka dari itu, materi pelajaran mengenai Wali Songo terus dipelajari oleh siswa-siswi dari sekolah ataupun di jenjang perkuliahan.

Tokoh Wali Songo dikenal dengan sebutan 'Sunan'. Para Sunan ini, berusaha keras untuk mendekati masyarakat Indonesia dengan berbagai upaya-upaya yang santun, bahkan bisa dibilang menyesuaikan dengan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia.

Salah satunya adalah Sunan Kalijaga, yaitu salah satu tokoh Wali Songo yang memakai wayang kulit sebagai alat untuk menyebarkan Islam.

Melansir dari buku karya Khoirul Anam berjudul Bahagia Bersama Gus Baha, diceritakan oleh Gus Baha, saat Sunan Kalijaga membuat wayang untuk mendakwahkan Islam, Sunan Giri menentang keras dengan mengatakan bahwa hukum wayang haram dalam Islam.

Saat itu, wayang yang digunakan oleh Sunan Kalijaga berbentuk mirip dengan manusia. Masyarakat Jawa menyebut wayang yang seperti itu dengan wayang tenghul.

Sunan Kalijaga yang memiliki nama asli Raden Syahid ini pertama kali membuat wayang dari kulit lembu. Sunan Giri khawatir wayang yang menyerupai manusia tersebut akan meminta nyawa kelak di akhirat nanti.

Dalam perdebatan tersebut, Sunan Kudus menengahi keadaan dengan memberikan solusi agar wayang diciptakan dengan bentuk yang pipih seperti halnya wayang kulit.

Alasan Sunan Kalijaga menggunakan wayang untuk media penyebaran Agama Islam adalah karena pada saat itu masyarakat Indonesia sangat menyukai pertunjukan wayang.

Hal tersebut diduga sengaja dibuat oleh Sunan Kalijaga untuk memperkenalkan ajaran Islam kepada masyarakat Jawa, yang saat itu masih menganut agama Hindu dan Buddha.

Cara tersebut terbukti menarik masyarakat Jawa yang masih mengenal dinamisme dan animisme untuk mengenal ajaran Islam.

(Zalsabila Natasya/and)
Tonton juga video berikut:

ARTIKEL TERKAIT

snap logo
SNAP! adalah kanal video vertikal yang menyajikan konten infotainment singkat, cepat, dan visual. SNAP! menghadirkan cuplikan selebriti, tren viral, hingga highlight interview.
LEBIH LANJUT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER