Hukum Menunda Malam Pertama dalam Islam, Bolehkah?

Nabila Sahma | Insertlive
Jumat, 09 Dec 2022 21:45 WIB
Affectionate young couple relaxing in bed and having a romantic moment Foto: iStock
Jakarta, Insertlive -

Setiap Muslim yang hendak menikah perlu mengetahui hukum menunda malam pertama dalam Islam. Setelah menikah, pasangan yang telah sah menjadi suami istri akan menghadapi malam pertama.

Namun, ada pasangan yang menunda malam pertama karena suatu hal. Bagaimana hukum menunda malam pertama dan apakah menunda malam pertama diperbolehkan?

Menunda malam pertama bagi setiap pasangan umat Muslim hukumnya mubah atau diperbolehkan. Pasangan suami istri dapat menunda malam pertama sesuai dengan kesepakatan.

ADVERTISEMENT

Penjelasan tentang hukum mubah dalam menunda malam pertama sesuai dengan yang dilakukan Rasulullah saw. pada Aisyah RA. Nabi Muhammad saw. menikahi Aisyah RA pada usia 7 tahun, tapi menunda malam pertamanya dengan Aisyah RA hingga Aisyah RA berusia 9 tahun.

Hadis berikut menjelaskan bagaimana Nabi Muhammad saw. menunda malam pertamanya:

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- تَزَوَّجَهَا وَهْىَ بِنْتُ سَبْعِ سِنِينَ وَزُفَّتْ إِلَيْهِ وَهِىَ بِنْتُ تِسْعِ سِنِينَ وَلُعَبُهَا مَعَهَا وَمَاتَ عَنْهَا وَهِىَ بِنْتُ ثَمَانَ عَشْرَةَ

Artinya: "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menikah dengan Aisyah radhiyallahu 'anha ketika Aisyah berusia 7 tahun. Dan Aisyah kumpul dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau berusia 9 tahun, sementara mainan Aisyah bersamanya. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam wafat ketika Aisyah berusia 18 tahun." (HR. Muslim).

Aisyah RA juga menceritakan tentang bagaimana Nabi Muhammad saw. menunda malam pertama dengannya melalui hadis berikut:


تَزَوَّجَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا بِنْتُ سِتِّ سِنِينَ، وَبَنَى بِي وَأَنَا بِنْتُ تِسْعِ سِنِينَ

Artinya: "Nabi Muhammad saw. menikahiku pada saat usiaku 6 tahun, dan beliau serumah denganku pada saat usiaku 9 tahun." (Muttafaqun 'alaih).

Terkait dengan hukum menunda malam pertama, Ar-Ruhaibani juga mengatakan hal serupa dengan apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. pada Aisyah RA:

"Jika salah satu dari suami istri minta ditunda maka harus ditunda selama rentang waktu sesuai kebiasaan yang berlaku, untuk persiapan bagi pihak yang minta ditunda, seperti 2 atau 3 hari, dalam rangka mengambil yang paling mudah. Dan acuan dalam hal ini kembali kepada apa yang berlaku di masyarakat. karena tidak ada acuan baku di sana, sehingga harus dikembalikan kepada tradisi yang berlaku di masyarakat." (Mathalib Ulin Nuha, 5/257).

Dalil-dalil di atas mempertegas bahwa menunda malam pertama diperbolehkan dalam Islam. Menunda malam pertama boleh dilakukan kapan saja tanpa batasan selama sesuai dengan kesepakatan antara suami dan istri.

Selain informasi tentang hukum menunda malam pertama, ada informasi menarik lainnya nih yang harus diketahui para pasangan suami istri. Yuk, simak rangkuman InsertLive selengkapnya.

Ilustrasi Suami IstriIlustrasi Suami Istri/ Foto: Getty Images/iStockphoto

4 Adab Bersenggama di Malam Pertama

Setelah mengetahui tentang hukum menunda malam pertama, para umat Muslim yang telah sah menjadi suami istri juga harus mengetahui 4 adab bersenggama di malam pertama menurut Islam.

1. Suami dianjurkan untuk meletakkan tangannya di ubun-ubun istri sambil mengucapkan basmallah dan berdoa.

Sebelum bersenggama, suami dianjurkan untuk meletakkan tangannya di ubun-ubun istri sambil mengucap 'bismillahirrahmanirrahim' dan kemudian mengucapkan doa:

"Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa."

2. Pasangan dianjurkan untuk melakukan sholat sunnah sebelum berhubungan intim.

Sholat sunnah sebelum berhubungan intim dilakukan sebanyak dua rakaat bersama pasangan.

Berikut adalah niat sholat sunnah sebelum berhubungan intim:

أُصَـلِّىْ سُنَّةَ لَيْلَةِ الزِّفَافِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّـهِ تَعَالَى

Usholli sunnatan lailataz zifafi rok'ataini lillahi ta'ala

Artinya: Saya shalat sunnah malam pengantin dua rakaat karena Allah Ta'ala.

3. Pasangan dianjurkan untuk membaca doa bersama setelah sholat sunnah dan sebelum melakukan hubungan intim.

Setelah melakukan sholat sunnah hubungan intim, dianjurkan untuk membaca doa berikut:

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ، ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﺟَﺒَﻠْﺘَﻬَﺎﻋَﻠَﻴْﻪِ ، ﻭَﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّﻫَﺎ ﻭَﺷَﺮِّ ﻣَﺎ ﺟَﺒَﻠْﺘَﻬَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻪ

Allahumma inni as'aluka khairaha, wa khaira ma jabaltaha a'laihi, wa a'udzubika min syarriha jabaltaha a'laiha

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya (istri) dan kebaikan apa yang Engkau ciptakan padanya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan apa yang Engkau ciptakan padanya."

4. Suami boleh melakukan senggama dengan istrinya dengan cara apa pun yang disukainya, tapi dengan baik dan tidak kasar.

Sebagaimana yang disampaikan dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 223 yang berbunyi:

نِسَاۤؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ ۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ اَنّٰى شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ مُّلٰقُوْهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya: "Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman." (QS. Al Baqarah: 223).

10 Hal yang Harus Dilakukan Wanita saat Malam Pertama

Setelah mengetahui hukum menunda malam pertama dan adab bersenggama, para wanita yang telah menikah masih memiliki beberapa hal yang harus diketahui.

Beberapa hal ini harus dilakukan wanita saat malam pertama untuk menyempurnakan ibadahnya bersama suami karena di antara hal-hal berikut ada yang sesuai dengan anjuran Rasulullah saw.

Berikut adalah 10 hal yang harus dilakukan wanita saat malam pertama.

1. Meluruskan niat

Tidak hanya istri, suami juga harus meluruskan niatnya sebelum melakukan malam pertama. Sesuai dengan hadis berisikan sabda Rasulullah saw. berikut, malam pertama dengan pasangan menikah harus diniatkan untuk menjaga kehormatan.

"Tiga orang yang berhak atas Allah menolong mereka: seorang laki-laki yang berjihad di jalan Allah, seorang hamba (dengan kesepakatan antara dirinya dan tuannya) yang ingin menikah, dan seorang yang sudah menikah yang ingin menjaga kehormatannya." (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim hadis Abu Hurairah).

2. Mandi

Sunnah hubungan intim yang kedua adalah pasangan suami istri dianjurkan untuk mandi terlebih dahulu sebelum memulai berhubungan intim. Mandi adalah salah satu sunnah Rasul yang apabila dijalankan akan mendatangkan pahala.

3. Menggosok gigi

Menggosok gigi juga termasuk ke dalam sunnah hubungan intim, di mana Rasulullah saw. dahulu menganjurkan umatnya untuk bersiwak agar mulut bersih dari kuman.

4. Berwudhu

Setelah mandi dan menggosok gigi, sunnah hubungan intim selanjutnya adalah berwudhu. Rasulullah saw. juga mengajarkan umatnya untuk berwudhu sebelum berhubungan suami istri. Hal ini diungkap dalam hadis riwayat Muslim dan Abu Dawud yang artinya sebagai berikut:

"Apabila salah seorang di antara kamu menggauli istrinya, lalu ingin mengulangi lagi, hendaklah berwudhu di antara keduanya, karena wudhu itu dapat membangkitkan semangat baru". (HR. Muslim & Abu Dawud)

Suami dan istriSuami dan istri/ Foto: iStock

5. Memakai wewangian

Selain mandi, memakai wewangian juga termasuk sunnah hubungan intim yang apabila dilakukan akan mendatangkan pahala.

6. Menutup tubuh

Sunnah hubungan intim selanjutnya yaitu menutup tubuh suami atau istri. Hadis riwayat Ibnu Majah menjelaskan bahwa Rasulullah saw. mengajarkan untuk menutup tubuh saat sedang berhubungan intim agar tidak benar-benar terbuka atau telanjang.

"Apabila salah seorang diantara kamu mendatangi istrinya, hendaklah jangan langsung telanjang seperti telanjangnya dua ekor keledai," (HR. Ibnu Majah).

7. Melakukan di tempat tertutup

Rasulullah saw. juga mengajarkan umatnya untuk melakukan hubungan suami istri di tempat tertutup yang tidak terlihat oleh orang lain. Sunnah hubungan intim ini harus dijalankan meskipun di rumah sendiri.

8. Bernapas

Malam pertama bisa menegangkan dan sangat menyakitkan untuk wanita. Untuk mengurangi rasa sakit, para wanita bisa tarik napas panjang mendalam dan embuskan secara perlahan.

9. Nikmati pemanasan dan sampaikan hal-hal yang membuatmu mengganggu

Pasangan suami istri dianjurkan untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum memulai senggama. Pemanasan dengan bercumbu juga dianjurkan oleh Rasulullah saw.

Oleh sebab itu, wanita hendaknya menikmati pemanasan tersebut agar penetrasi dapat dilakukan dengan mudah dan sampaikan kepada suami jika ada suatu hal yang mengganggu.

10. Menjaga rahasia

Sunnah hubungan intim selanjutnya adalah menjaga kerahasiaan kejadian berhubungan intim dan menjaga aib suami atau istri dari siapa pun. Menceritakan secara detail yang terjadi antara suami dan istri serta membeberkan aib pasangannya akan menurunkan kedudukan diri dihadapan Allah Swt.

Hal ini dijelaskan dalam hadis berikut:

"Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat ialah seseorang yang menyetubuhi istrinya dan istri bersetubuh dengan suaminya, kemudian suami menyebarkan rahasia istrinya." (HR. Muslim)

Demikian informasi lengkap mengenai hukum menunda malam pertama yang lengkap dengan adab melakukan malam pertama dan beberapa hal yang bisa dilakukan wanita saat malam pertama agar ibadah semakin sempurna.

Mengulang kembali, menunda malam pertama diperbolehkan dalam Islam. Hukum menunda malam pertama adalah mubah dan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Rasulullah saw. dan Aisyah RA yang menunda malam pertamanya.

Semoga tulisan tentang hukum menunda malam pertama ini bermanfaat, ya.

(Nabila Sahma/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER