BKMG soal Fenomena Hujan Deras 'Air Terjun dari Langit' di Bekasi

YOA | Insertlive
Rabu, 09 Nov 2022 22:05 WIB
Ilustrasi Hujan Ilustrasi Hujan (Foto: Getty Images/iStockphoto)
Jakarta, Insertlive -

Hujan begitu deras turun di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat baru-baru ini. Dalam video yang tersebar di media sosial, terlihat ada seperti air terjun hanya pada satu titik, padahal di sekelilingnya air yang turun terlihat biasa saja.

Seseorang yang ada di lokasi melihat fenomena itu seperti 'air terjun dari langit'. Dia terdengar seperti heran atas fenomena yang dilihat.

"Ini air terjun yang nggak jelas dari langit ini, ini air mancurnya cuma di situ aja, ini di Stadion Wibawa Mukti nih. Ini langsung dari langit ini air terjunnya," ucap seorang pria yang diduga merekam peristiwa tersebut seperti terdengar dalam video.

ADVERTISEMENT

Fenomena yang terjadi di kawasan Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi itu lantas disebut dengan istilah microburst. Bagaimana penjelasan BKMG?

Kabid Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, mengatakan microburst merupakan fenomena downburst dalam skala lebih kecil.

"Microburst itu fenomena lebih kecil dari downburst, fenomenanya identik," kata Miming saat dimintai tanggapan, dilansir dari detikcom, Rabu (9/11).

Sementara itu, Senior Forecaster BMKG, Reifda Novikarany, mengatakan, dalam istilah meteorologi, downburst adalah sistem angin kencang secara vertikal ke bawah dan terjadi dalam waktu yang singkat yang timbul dari sistem awan jenis kumulonimbus dan menyebar ketika sampai di permukaan tanah.

"Downburst memiliki daya rusak yang tinggi, karena terjadi dengan kecepatan yang tinggi dalam durasi yang singkat dan biasanya disertai dengan hujan, sehingga ketika terjadi di wilayah pemukiman dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur," kata Reifda.


"Kalau puting beliung bentuknya memutar seperti spiral atau belalai yang turun dari awan ke permukaan, sedangkan downburst bentuknya lebih menyebar dan embusan anginnya kencang secara vertikal dari dasar awan," katanya lebih lanjut.

Seperti halnya puting beliung, fenomena downburst disebut sulit dideteksi dan diprediksi karena fenomenanya terjadi dalam skala waktu singkat hingga dalam satuan beberapa menit saja. Selain itu, fenomena ini sulit diprediksi dengan pasti lokasi kejadian dan waktu kejadian karena sifat kejadiannya yang lokal.

"Akan tetapi, kewaspadaan untuk kejadian cuaca ekstrem, termasuk downburst atau puting beliung dan cuaca ekstrem sejenisnya, perlu ditingkatkan, terutama ketika mendapati adanya pertumbuhan awan yang sudah berwarna gelap dan menjulang tinggi, karena jenis awan tersebut dapat dipastikan jenis kumulonimbus yang biasanya dapat menyebabkan terjadinya hujan lebat disertai kilat/petir bahan bisa menimbulkan angin kencang/puting beliung/downburst," urainya.

(yoa/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER