Para Jenderal Purn Terheran-heran sama Bharada Eliezer yang Maha Sakti

kmb | Insertlive
Minggu, 31 Jul 2022 11:58 WIB
Komnas HAM selesai memeriksa Bharada E terkait kematian Brigadir Yoshua atau Brigadir J. Bharada E keluar ruangan pemeriksaan dengan pengawalan dan langsung meninggalkan Komnas HAM, Selasa, (26/7/2022).
Jakarta, Insertlive -

Sosok Bharada Eliezer alias Bharada E masih terus diperbincangkan. Semakin ke sini, kasus dugaan polisi tombak polisi itu semakin menarik atensi besar publik karena setelah jenazah Brigadir Yoshua diautopsi ulang pun, pihak Keluarga semakin meyakini ada konspirasi besar di balik kematian Nofriansyah Yoshua Hutabarat.

Terbaru Kamaruddin Simanjuntak juga menyampaikan autopsi yang dilakukan mandiri dari pihak keluarga. Bahwa kondisi mayat Brigadir J cukup mengenaskan dan mengagetkan.

Ada dugaan dari pihak Kamaruddin Simanjuntak bahwa Birgadir Yoshua ditembak Dari jarak dekat hingga otaknya berpindah dan lubang di kepala dilem.
Kasus kematian Birgadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo yang diduga Ditembak Bharada Eliezer alias Bharada E juga turut membuat jenderal-jenderal purnawirawan terheran-heran.


Dalam podcast Polisi oh Polisi, tiga jenderal pensiunan yani Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Irjen Pol (Purn) Bekto Suprapto, mantan Kadiv hukum Polri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi dan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim Polri), Susno Duadji.

Ketiganya menyinggung sosok Bharada Eliezer yang sangat sakti karena belum juga ditetapkan sebagai tersangka.

"Bharada E ini terkesan sebagai sosok yang paling menarik perhatian. Bahkan tokoh yang paling kuat, paling sakti. Dianggap melebihi jenderal kekuatannya," kata Bekto Suprapto.

"Yang dikawal kan cuma jenderal. Berarti dia melebihi jenderal. Ada perwira lagi yang mengawal. Mungkin besok-besok dia bisa jadi saksi, jadi tersangka atau nggak jadi. Makanya itu kenapa dia disebut sakti," timpal Aryanto Sutadi.

Inilah Sosok asli Bharada Eliezer :

Dalam kasus kematian polisi itu, Brigadir J dituduh melakukan pelecehan seksual atas Putri Candrawathi, Istri Kadiv Propam nonaktif, Irjen Sambo.

Insiden polisi tembak polisi tersebut terjadi pada Jumat (8/7). Namun baru diungkap pada Senin (11/7).

Polisi mengklaim peristiwa saling tembak berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo. Brigadir J dituding melecehkan istri Ferdy Sambo di dalam kamar.

Kesaktian Lain Bharada E

Banyak publik juga menyoroti 'kesaktian' lain Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu di peristiwa dugaan baku tembak. Jika memang ada baku tembak, Bharada E dinilai terlalu sakti karena tak kena satu pun peluru yang dilepas Brigadir Yoshua. 

Brigadir Yoshua punya pangkat dan pengalaman lebih tinggi karena Bharada adalah Bhayangkara Dua, pangkat yang masih rendah dalam kepolisian. Meski dalam klaim polisi Bharada Eliezer punya kemampuan jitu menembak di resimennya.

Sementara itu, keluarga Brigadir Yoshua tidak percaya dengan penjelasan dari Mabes Polri. Mereka menyebut Brigadir J diduga disiksa dan dibunuh secara berencana.

Sudah Diperiksa Komnas HAM

Bharada Eliezer alias Bharada E sudah menunjukkan diri ke publik karena datang ke Komnas HAM bersama ajudan Ferdy Sambo lainnya.

Di sana, Bharada Eliezer disebut dengan tenang memberikan kesaksikan di peristiwa di rumah dinas Sambo di kawasan Duren Tiga, Jaksel.

Namun drama Komnas HAM juga disoroti pengacara keluarga Brigadir Yoshua. Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam sebelumnya viral melipat kertas di konferensi pers terkait CCTV rumah Ferdy Sambo.

Kamaruddin Simanjuntak skeptis dengan menyebut Komnas HAM 'bekerja' untuk Polri.

(kmb/kmb)
Tonton juga video berikut:
KOMENTAR
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER