3 Fakta Baru Terungkap soal Misteri Kematian Brigadir J

ARM | Insertlive
Minggu, 31 Jul 2022 15:00 WIB
Hasil autopsi ulang Brigadir J belum bisa diumumkan. Meskipun autopsi ulang dimulai hari ini, Rabu (27/7/2022), hasilnya baru diketahui beberapa pekan nanti. 3 Fakta Baru Terungkap soal Misteri Kematian Brigadir J (Foto: Istimewa)
Jakarta, Insertlive -

Kematian Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat masih menyisakan teka teki yang belum terungkap.

Pihak kepolisian pun hingga saat ini masih melakukan penyidikan tentang kematian Brigadir J yang meninggal dalam baku tembak di kediaman Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) lalu.

Kini, secercah fakta-fakta baru pun mulai terungkap ke permukaan publik yang sedikit demi sedikit mengungkap misteri kematian Brigadir J.

ADVERTISEMENT

Berikut ini beberapa fakta baru terkait kematian Brigadir J.

1. Dibunuh Squad Lama

Kamarudin Simanjuntak, kuasa hukum Brigadir J mengungkapkan bahwa sebelum tewas Yoshua mengucapkan salam perpisahan pada sang keksih hingga menyebut akan dibunuh oleh squad lama.

"Alm pamitan dan memohon maaf serta meminta mencari pria lain sebagai pengganti dirinya, sekaligus menjelaskan bahwa dia akan pergi untuk selamanya, karena akan dibunuh oleh para squad lama yang pada kurang ajar," tulis Kamarudin Simanjuntak melalui akun Facebook pribadinya.

Kamaruddin menjelaskan bahwa skuad lama yang dimaksud Brigadir J adalah sesama ajudan Irjen Ferdy Sambo. 

Ia juga mengungkapkan tentang sebuah foto yang menunjukkan Brigadir J dan squad lama. Ia yakin salah satu pelaku ada dalam foto tersebut.


"Siapa yang akan membunuh, skuad lama. Siapa itu? Ada di antara foto-foto itu," ungkap Kamaruddin.

Baca halaman selanjutnya.

2. Hasil autopsi Brigadir J yang mengenaskan

Kamaruddin juga mengungkapkan hasil temuan dari autopsi yang cukup mencengangkan dan mengagetkan.

amaruddin mengatakan kondisi jenazah Brigadir J cukup mengenaskan di mana ada sejumlah luka di bagian kepala dan wajah. Selain itu, otak Brigadir J juga sudah tidak berada di tempatnya.

"Dibuka kepala, yang pertama tidak ditemukan otaknya, yang ditemukan adalah semacam retak enam, kemudian diraba ternyata di bagian belakang ada benjolan bekas lem. Lem dibuka ada lubang, disonde ke arah hidung ada jahitan bekas lubang peluru yang ditembak dari belakang kepala tembus ke hidung," kata Kamaruddin dalam tayangan YouTube Refly Harun yang diunggah Jumat (29/7).

Kamaruddin menyebut otak Brigadir J dipindahkan ke bagian dada dekat ke perut.

"Terdapat plastik ketika diangkat ada jaringan otak. Jadi otak ada di dada. Apakah ini standarnya forensik, saya nggak paham," katanya lagi.

Berdasarkan temuan lainnya di mana ada bekas luka yang menembus ke hidung, Kamaruddin menilai pernyataan kepolisian soal peristiwa tembak-menembak yang menewaskan Brigadir J terbantahkan.

Pasalnya jika peristiwa tersebut adalah tembak-menembak, keduanya tentu saling berhadapan dan luka di bagian belakang kepala tidak mungkin muncul.

3. Bharada Eliezer yang Maha Sakti

Selain soal Brigadir J, sosok Bharada E alias Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu juga tak luput menjadi perhatian publik.

Tak hanya publik, jenderal-jenderal purnawirawan pun ikut terheran-heran dengan Bharada E.

Tiga jenderal pensiunan yani Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Irjen Pol (Purn) Bekto Suprapto, mantan Kadiv hukum Polri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi dan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim Polri), Susno Duadji menyinggung sosok Bharada Eliezer yang sangat sakti karena belum juga ditetapkan sebagai tersangka.

"Bharada E ini terkesan sebagai sosok yang paling menarik perhatian. Bahkan tokoh yang paling kuat, paling sakti. Dianggap melebihi jenderal kekuatannya," kata Bekto Suprapto dalam podcast Polisi oh polisi.

"Yang dikawal kan cuma jenderal. Berarti dia melebihi jenderal. Ada perwira lagi yang mengawal. Mungkin besok-besok dia bisa jadi saksi, jadi tersangka atau nggak jadi. Makanya itu kenapa dia disebut sakti," timpal Aryanto Sutadi.

Publik juga menyoroti soal 'kesaktian' lain Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu di peristiwa dugaan baku tembak. Jika memang ada baku tembak, Bharada E dinilai terlalu sakti karena tak kena satu pun peluru yang dilepas Brigadir Yoshua.

Brigadir Yoshua punya pangkat dan pengalaman lebih tinggi karena Bharada adalah Bhayangkara Dua, pangkat yang masih rendah dalam kepolisian. Meski dalam klaim polisi Bharada Eliezer punya kemampuan jitu menembak di resimennya.

[Gambas:Video Insertlive]



(arm/arm)
1 / 2
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER