Profil dan Tugas Bharada Eliezer di Keluarga Ferdy Sambo

Komario Bahar | Insertlive
Rabu, 27 Jul 2022 14:31 WIB
Komnas HAM selesai memeriksa Bharada E terkait kematian Brigadir Yoshua atau Brigadir J. Bharada E keluar ruangan pemeriksaan dengan pengawalan dan langsung meninggalkan Komnas HAM, Selasa, (26/7/2022). Profil dan Tugas Bharada Eliezer di Keluarga Ferdy Sambo. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta, Insertlive -

Bharada Eliezer alias Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu akhirnya menunjukkan diri saat datang diperiksa oleh Komnas HAM, Selasa (26/7) kemarin.

Berpakaian serba hitam, Bharada Eliezer terlihat berbeda dengan ajudan Kadiv Propam nonaktif, Irjen Ferdy Sambo lainnya.

Medsos Bharada Eliezer sebelumnya beredar dan sosoknya sudah dibicarakan luas karena sosoknya lama muncul.

ADVERTISEMENT

Diketahui polisi asal Manado itu sama-sama anggota Mabes Polri dengan Brigadir Yoshua yang dilaporkan tewas tertembak.

Bharada Eliezer anggota Brimob yang mendapat tugas pengawalan kapada Kadiv Propam nonaktif.

Itu artinya, Bharada Eliezer alias Bharada E dan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat sama-sama staf Propam Mabes Polri.

Menurut laporan dari keterangan Kapolres Metro Jaksel nonaktif, Budhi Herdi Susianto dan keterangan Karopenmas Divisi Humas Polri, Dedi Prasetyo Bharada E mengawal dan menyopiri Irjen Ferdy Sambo, sedangkan mendiang Brigadir Yoshua bertugas jadi sopir istri sang perwira, Putri Candrawathi.

Bharada E alias Bharada Eliezer disebut-sebut di awal kasus adalah angora dari tim penembak satu di resimen Pelopor dan pelatih dalam teknik penyelamatan medan vertikal.


Karena kepiawaiannya itu, polis mengusung analisis Bhadara E bisa menembak Yoshua Hutabarat dengan tepat meski secara pangkat Bharada Richard Eliezer jauh di bawah Brigadir J.

Update kasus terkini, jenazah Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat diautopsi ulang. Polisi membongkar makam mendiang pengawal istri Irjen Ferdy Sambo hari ini. 

Polri melaksanakan autopsi ulang jenazah Brigadir Yoshua atau Brigadir J di RSUD Sungai Bahar, Jambi. Autopsi ulang melibatkan sejumlah dokter forensik dari berbagai rumah sakit dan universitas yang dipimpin oleh Kepala Departemen Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Ade Firmansyah Sugiharto.

Keluarga masih meyakini kematian Brigadir Yoshua Hutabarat adalah bagian dari pembunuhan berencana dari luka yang dianggap tak wajar.

Kilas kasus

Pada 8 Juli lalu, Bharada Eliezer alias Bharada E dilaporkan terlibat adu tembak dengan Brigadir Yoshua Hutabarat.

Masih dalam laporan, Bharada E mendekati sumber TKP baku tembak karena terdengar jeritan istri Ferdy Sambo. 

Dalam keterangan polisi disebutkan mendiang Brigadir J melakukan pelecehan kepada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi sampai menodongkan pistol.

Setelahnya cerita polisi kemudian menjadi cerita yang diperkarakan keluarga Brigadir Nofriansyah Ferdy Hutabarat. Mereka tak percaya anaknya melakukan pelecehan ke istri tuannya sampai harus kehilangan nyawa.

Ditambah ada banyak kejanggalan versi keluarga seperti tibanya peti jenazah yang awalnya dilarang dilihat kondisi mendiang Yoshua sampai luka kasat mata yang dilihat keluarga tidak wajar terjadi dalam baku tembak. 

 

[Gambas:Video Insertlive]



(kmb/yoa)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER