IPW Yakin Brigadir J adalah Korban, Beberkan Bukti Pemakaman Ini

Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat dinilai adalah korban dari kasus polisi tembak polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo. Dalam kasus itu Brigadir J dianggap bukan pelaku oleh Indonesia Police Watch (IPW).
Brigadir J dimakamkan secara kedinasan atau kepolisian usai jenazahnya diautopsi ulang pada Rabu (27/7). Hal inilah yang membuat IPW yakin Brigadir J adalah korban.
"Dengan dimakamkan secara kedinasan setelah suatu proses penyelidikan oleh tim khusus, yang terakhir dilakukan autopsi ulang, IPW berpendapat Polri telah menempatkan Brigpol Y (Yoshua) mati dalam rangka tugas sebagai polisi bukan sebagai terduga pelaku tindak pidana yang ditembak mati karena membahayakan orang lain," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dilansir dari detikcom, Jumat (29/7).
Sugeng menilai langkah Polri dalam memberikan penghormatan terhadap pemakaman Brigadir Yoshua menunjukkan bahwa bawahan Ferdy Sambo itu bukanlah pelaku. Ia lantas meminta Polri segera mencari tahu siapa pelaku sebenarnya.
"Artinya, menurut IPW, Polri menempatkan Brigpol Y sebagai korban, bukan pelaku kejahatan. Karenanya harus dicari siapa pelaku yang telah membunuh Brigpol Y," ucapnya.
![]() |
Di sisi lain, pihak Putri Candrawati, istri Irjen Ferdy Sambo, bersuara mengenai pemakaman ulang Brigadir J alias Brigadir Yoshua yang digelar secara upacara kedinasan.
Melalui pengacaranya, Arman Hanis, pihak Putri Candrawati mengatakan bahwa Brigadir J tidak layak dimakamkan secara kepolisian karena dianggap telah melakukan perbuatan tercela.
"Bahwa jelas dalam perkap tersebut tegas disebutkan meninggal dunia karena perbuatan tercela tidak dimakamkan secara kedinasan," kata Arman Hanis dalam keterangannya.
Menurut Arman, Brigadir J yang merupakan terlapor dugaan kekerasan seksual tidak seharusnya dimakamkan secara kedinasan.
"Dalam hal ini terlapor diduga melakukan dugaan tindak pidana kekerasan seksual, sehingga menurut hemat kami termasuk dalam perbuatan tercela," tutur Arman.
Brigadir Yoshua dikabarkan tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Insiden polisi tembak polisi tersebut terjadi pada Jumat (8/7) dan baru diungkap pada Senin (11/7).
Polisi mengklaim peristiwa saling tembak berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo. Brigadir J dituding melecehkan istri Ferdy Sambo di dalam kamar.
Sementara itu, keluarga Brigadir Yoshua tidak percaya dengan penjelasan dari Mabes Polri. Mereka menyebut Brigadir J diduga disiksa dan dibunuh secara berencana.
Bharada E yang rupanya adalah Bharada Eliezer telah muncul ke publik untuk pertama kali pada Selasa (27/7). Bharada Eliezer yang berpakaian serba hitam mendatangi Komnas HAM untuk memberikan keterangan bersama dengan ajudan Ferdy Sambo lainnya.
Sebelumnya ajudan atau aide de camp (ADC) Irjen Ferdy Sambo yang lain telah memenuhi panggilan Komnas HAM. Mereka diminta datang untuk dimintai keterangan terkait kasus baku tembak Bharada E dengan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
(yoa/and)
Bharada Eliezer: Saya Takut kalau Tidak Menembak, Saya yang Ditembak
Rabu, 10 Aug 2022 12:05 WIB
Momen Brigadir Yoshua Rayakan Ulang Tahun Adik di Rumah Ferdy Sambo
Kamis, 04 Aug 2022 18:10 WIB
'Beruntung Memilikimu', Isi Chat Istri Ferdy Sambo ke Brigadir J Terkuak
Kamis, 04 Aug 2022 17:20 WIB
Pihak Istri Ferdy Sambo Sesalkan Pemakaman Brigadir J Secara Kepolisian
Kamis, 28 Jul 2022 11:00 WIB
Diduga Malas Ngantor, Polisi Merengek Nangis Saat Dijemput Paksa Propam
Jumat, 18 Jul 2025 22:15 WIB
Birdha yang Viral Diduga Aniaya Driver Ojol Ternyata Bukan Mas-mas Pelayaran
Senin, 07 Jul 2025 17:00 WIB
Viral 3 Polisi Tewas Ditembak Saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Lampung
Selasa, 18 Mar 2025 16:30 WIBTERKAIT