Reinfeksi COVID-19, Pasien Sembuh Tak Dijamin Kebal?

Insertlive | Insertlive
Minggu, 13 Dec 2020 20:20 WIB
Proses dekontaminasi jadi kegiatan yang rutin dilakukan para petugas medis usai melakukan kontak langsung dengan pasien positif COVID-19. Seperti apa prosesnya? Reinfeksi COVID-19, Pasien Sembuh Tak Dijamin Kebal? (Foto: Pius Erlangga/Detikcom)
Jakarta, Insertlive -

Lebih dari 50 orang diduga mengalami reinfeksi COVID-19 atau infeksi ulang Corona usai dinyatakan pulih. Laporan di Brasil ini menyusul kasus reinfeksi COVID-19 yang pertama ditemukan pada tenaga kesehatan (nakes).

"Kementerian Kesehatan Brasil sedang mempelajari 58 kasus dugaan infeksi ulang COVID-19 setelah mengonfirmasi kasus pertama seseorang yang terinfeksi COVID-19 kembali," kata seorang juru bicara kementerian pada hari Jumat, dikutip dari Reuters.

Kasus pertama dilaporkan terjadi pada nakes wanita berusia 37 tahun yang dites positif COVID-19 dan kemudian terinfeksi kembali di bulan Oktober atau 116 hari setelahnya. Kasus reinfeksi Corona tersebut telah dikonfirmasi oleh salah satu pusat penelitian di Brasil.

ADVERTISEMENT

Para peneliti mengungkap wanita tersebut hanya memiliki kekebalan terhadap COVID-19 setidaknya 90 hari setelah terpapar. Sementara dugaan 58 kasus reinfeksi COVID-19 lain kini tengah dipelajari.

"Patogen dari sampel yang dikumpulkan pada bulan Juni termasuk dalam strain B.1.1.33 dan sampel Oktober berasal dari strain B.1.1.28. Keduanya sudah terdeteksi di Brasil," sebut peneliti menjelaskan kalau infeksi COVID-19 yang dialami wanita tersebut jelas berbeda.

Ini kata WHO terkait reinfeksi COViD-19

Terkait hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui adanya ancaman nyata dari reinfeksi COVID-19. Hal ini terjadi saat respons antibodi tubuh berkurang.

"Kami telah melihat jumlah orang yang terinfeksi terus bertambah, tetapi kami juga melihat data yang muncul bahwa proteksi mungkin tidak seumur hidup, dan oleh karena itu kami mungkin melihat infeksi ulang mulai terjadi," jelas direktur eksekutif WHO program darurat Dr Mike Ryan, dikutip dari CNBC beberapa waktu lalu.

Seberapa mungkin reinfeksi COViD-19 terjadi?

Hingga kini, para peneliti masih berusaha untuk menentukan besaran kemungkinan kasus reinfeksi Corona terjadi. Kepala unit penyakit dan zoonosis WHO Maria Van Kerkhove mengatakan, pihaknya masih terus mencoba menentukan berapa lama respons antibodi akan bertahan setelah seseorang terinfeksi virus Corona COVID-19.


"Yang kami pahami adalah 90 persen hingga 100 persen orang yang terinfeksi virus Corona mengembangkan antibodi, apakah kamu mengalami infeksi ringan, infeksi tanpa gejala, hingga infeksi parah," jelas Maria.

[Gambas:Video Insertlive]



(dia/dia)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER