Simak Fakta Kasus Corona Terus Naik Ketika Periode Libur Panjang

Tren peningkatan kasus aktif Covid-19, berdasarkan keterangan satgas Penanganan Covid-19, salah satunya selalu diawali dengan ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan dan masa libur panjang.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito memaparkan data yang mendukung tren tersebut.
"Dapat disimpulkan, dalam setiap kenaikan kasus aktif selalu diiringi oleh kenaikan persentase daerah yang tidak patuh protokol kesehatan. Dan selalu berawal dari even libur panjang," ujar Wiku dikutip dari situs resmi Satgas COVID-19, Minggu (27/12/2020).
Pada periode bulan Maret hingga Juli 2020 kasus aktif meningkat dari 1.107 kasus menjadi 37.342 kasus. Peningkatan pada periode ini membutuhkan waktu selama 4 bulan.
Pada periode ini peningkatan kasus aktif dibarengi dengan peningkatan testing Covid-19 secara mingguan hingga 50 persen.
Kemudian, pada periode tersebut juga terdapat masa libur panjang Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 22-25 Mei 2020.
Selanjutnya, pada periode bulan Agustus-Oktober, kasus aktif meningkat dari 39.354 menjadi 66.578 kasus hanya dalam waktu 2 bulan.
Testing mingguan periode ini meningkat 40 persen dan persentase daerah yang tidak patuh protokol kesehatan juga meningkat, dari 28,57 persen menjadi 37,12 persen. Pada periode ini terjadi libur panjang di tanggal 17, 20 - 23 Agustus 2020.
"Kenaikan tertinggi dalam waktu yang tersingkat, terjadi pada periode bulan November hingga Desember ini. Kasus aktif meningkat dua kali lipat dari 54.804 kasus, menjadi 103.239 kasus hanya dalam waktu satu bulan," ujarnya.
Wiku mengatakan bahkan kenaikan kasus aktif ini, malah dibarengi dengan peningkatan testing yang lebih rendah dari sebelumnya yakni 40 persen, sedangkan persentase daerah yang tidak patuh protokol kesehatan juga meningkat 48,01 persen. Pada periode ini terdapat masa libur panjang di tanggal 28 Oktober hingga 1 November 2020.
Saat ini, menurut Wiku, meskipun angka testing mingguan meningkat, tetapi tidak dibarengi dengan penurunan kasus aktif. Dia menambahkan bahwa meskipun testing meningkat, angka kasus aktif harusnya terus menurun. Kondisi yang demikian menunjukkan masih tingginya laju penularan di Indonesia sehingga masih banyak kasus baru yang ditemukan dari hasil pemeriksaan.
Selain itu, situasi seperti ini menunjukkan bahwa masyarakat masih ceroboh. Alhasil, mereka membahayakan diri sendiri dan orang lain di tengah pandemi yang belum berakhir ini.
Momentum libur Natal dan Tahun Baru 2021 yang sedang berjalan ini, harusnya dapat dijadikan pembuktian bagi masyarakat untuk belajar dari pengalaman buruk yang sudah terjadi pada masa libur panjang sebelumnya.
Peran masyarakat dalam disiplin menerapkan protokol kesehatan merupakan kunci agar upaya pemerintah menekan angka penularan berhasil.
"Mari kita menjadi kelompok masyarakat yang berperan dalam menyelamatkan diri sendiri, dan orang terdekat yang kita cintai dengan memilih untuk tidak berpergian dan menghindari kerumunan," pesan Wiku.
Oleh karena itu, masyarakat selalu terus diimbau untuk tetap patuh menjalani protokol kesehatan 3 M memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Banyak Selebriti Korea Karantina Usai Lee Chan Won Positif COVID-19
Jumat, 04 Dec 2020 13:30 WIB
Penyanyi Lee Chan Won Terinfeksi COVID-19
Kamis, 03 Dec 2020 11:07 WIB
Bikin Deg-degan, Big Hit Rilis Hasil Tes Covid-19 TXT
Kamis, 26 Nov 2020 10:20 WIB
Film Terbaru BTS Bakal Tayang di Indonesia, Ini Tips Nonton Aman di Bioskop
Selasa, 27 Oct 2020 08:00 WIBTERKAIT