Ini Lo Alasan Banyak Orang Masih Nakal Langgar Aturan Jaga Jarak

DIS | Insertlive
Selasa, 17 Nov 2020 19:40 WIB
Garis marka jaga jarak di Kebumen untuk cegah COVID-19, Senin (20/7/2020). Ini Lo Alasan Banyak Orang Masih Nakal Langgar Aturan Jaga Jarak/Foto: Rinto Heksantoro/detikcom
Jakarta, Insertlive -

Pihak UNICEF dan AC Nielsen telah merilis hasil survei terhadap perilaku masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti yang dianjurkan oleh World Health Organization (WHO) dengan melibatkan 2000 responden.

Dalam survei yang melibatkan 2000 responden dari enam kota besar di Indonesia itu, survei berhasil menyimpulkan deretan penemuan menarik.

Pasalnya dari 69,6% responden menyadari bahwa Covid-19 memang penyakit berbahaya, menular, mematikan, menakutkan dan menyadari bahwa pandemi ini situasi yang darurat.

ADVERTISEMENT

Kesadaran tersebutlah yang membuat mereka melakukan tindakan yang dapat mencegah penularan dan memutus rantai penyebaran virus covid-19.

"Ketakutan apabila dimanfaatkan dengan benar, kemudian bisa mengarahkan ke arah perilaku yang lebih baik. Karena kalau tidak diolah dengan baik ketakutan ini hanya akan jadi ketakutan saja, tidak menjadi aset untuk mengolah perubahan perilaku," ungkap UNICEF Communications Development Specialist Rizky Ika Syafitri dikutip dari laman covid19.go.id, Kamis (5/11/2020).

Selain itu, hasil survei juga menunjukkan mengenai adanya kesalahan persepsi pada sebagian orang yang menganggap Orang Tanpa Gejala (OTG) tidak bisa menularkan penyakit.

Tampaknya, hal tersebut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya penerapan perilaku menjaga jarak di kalangan masyarakat.

"Yang tidak kalah menonjol adalah salah persepsi, saya sehat atau orang lain sehat kenapa harus jaga jarak. Kelihatannya konsep Orang Tanpa Gejala (OTG) masih belum betul-betul berada di benak masyarakat," jelas Risang.


Kebanyakan responden berpikir penularan COVID-19 hanya melalui orang yang batuk dan bersin (71%), hanya 23-25% responden yang menyadari penularan COVID-19 dapat melalui berbicara dan bernafas.

Temuan ini mengungkap alasan mengapa jaga jarak dianggap tidak terlalu perlu saat berbicara dengan orang lain selama lawan bicara tidak batuk atau bersin.

Penyebaran COVID-19 dapat dihentikan selama masyarakat selalu Ingat Pesan Bunda atau Ingat Pesan Ibu untuk pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun, sesuai imbauan satgas covid-19.

[Gambas:Video Insertlive]



(dis/dis)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER