Tenaga Medis Kecewa Warga Masih Abaikan Protokol Kesehatan

Masa PSBB transisi yang kini tengah diberlakukan pemerintah, nyatanya masih banyak terjadi kerumunan massa. Kegiatan yang menciptakan kerumunan masyarakat tentunya sangat dikhawatirkan akan menjadi kluster baru dalam penyebaran virus COVID-19.
Hal ini juga dirasakan para dokter yang berada di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet. Salah satu dokter spesialis paru-paru, Efriadi yang telah tujuh bulan lebih bertugas di RSD COVID-19 Wisma Atlet, mengaku bahwa kenaikan kasus pada pekan lalu (17/11) cukup membuatnya khawatir.
"Kita melihat kasus sebelum Oktober kemarin sudah banyak penurunan tapi ketika liburan tiba ternyata kasus kian meningkat. Dan ini sangat menyulitkan kami yang bekerja," ujar Efriadi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (15/11).
Dalam catatan Satuan Tugas COVID-19, kapasitas tempat tidur yang sudah terisi di Tower 6 dan 7 Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet naik hingga 21 persen. Jika sebelum libur panjang kemarin, kapasitas huniannya adalah 32 persen, kini meningkat menjadi 53,8 persen.
Selain itu, data dari media center RSD COVID-19 Wisma Atlet mencatat per Senin (16/11/) kemarin sebanyak 1.569 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang terdiri dari 798 pria dan 771 wanita di Tower 6 dan 7.
Kenaikan angka kasus ini lah yang membuat Efriadi khawatir. Hal ini lantaran jika semakin banyak pasien COVID-19 yang dirawat, maka akan semakin tinggi resiko para tenaga kesehatan akan tertular juga.
"Kami tenaga kesehatan ini punya keluarga dan kami ingin nanti beraktivitas kembali dengan keluarga kami masing-masing," imbuhnya.
Rekan dari Efriadi, Doni Lukas berharap masyarakat dapat menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar seperti memaki masker, mencuci tangan hingga menjaga jarak dan hindari kerumunan.
Tentunya para tenaga medis merasa kecewa dan perjuangan mereka selama ini seakan sia-sia. Hal ini dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang melakukan kegiatan kerumunan.
"Jangan sia-siakan pengorbanan kami, tenaga kesehatan di sini, dengan mengadakan kerumunan atau mengadakan acara-acara yang tidak perlu. Itu sangat menyusahkan bagi kami," ujar Doni.

Catat, Ini 4 Gejala Tak Biasa yang Jadi Tanda COVID-19
Kamis, 24 Dec 2020 12:30 WIB
Soal Varian Baru Virus Corona di Inggris, Apa Komentar WHO?
Kamis, 24 Dec 2020 10:00 WIB
Daftar Orang yang Tak Boleh Disuntik Vaksin Covid-19
Kamis, 24 Dec 2020 08:30 WIB
Ini Bedanya Gejala Covid-19 dan Flu
Rabu, 23 Dec 2020 16:45 WIBTERKAIT