Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Ketemu Imam Besar Berdarah Indonesia, Donald Trump Bingung dan Ketawa

SYAFRINA SYAAF | Insertlive
Selasa, 21 Apr 2020 12:32 WIB
Foto: Instagram/RealDonaldTrump
Jakarta, Insertlive - Shamsi Ali seorang Imam besar asal Indonesia yang tinggal di New York, Amerika Serikat, menceritakan pertemuannya dengan Donald Trump beberapa tahun lalu.

Pengalaman Imam Shamsi Ali tersebut diceritakan secara panjang lebar kepada Arie Untung dan Fenita Arie melalui kanal Cerita Untungs. 

Pertemuan antara seorang Imam besar yang sudah 22 tahun tinggal dan berdakwah di New York, Amerika Serikat, itu berawal dari wawancara Donald Trump mengenai pandangannya terhadap Islam. 



Donald Trump mengatakan bahwa Islam adalah ideologi yang berbahaya dan harus diawasi. 

Salah satu teman Imam Shamsi yang seorang hip hop mogul di AS bernama Russel Simmons menghubunginya. 

"Teman saya Russel Simmons yang beragama Budha telpon saya, dia tanya apa saya mendengar wawancara Donald Trump? Saya jawab iya saya dengarkan. Dia tanya apa yang akan saya lakukan. Saya jawab I cannot do anything (tidak bisa melakukan apa-apa) karena Donald Trump orang besar, orang kaya, dan punya media," paparnya.

Foto: Instagram/@imamshamsiali

Singkat cerita, Russel Simmons berhasil mempertemukan Donald Trump dengan Imam Shamsi Ali.

Donald Trump pada pertemuan tersebut, kata Imam Shamsi, seperti orang kebingungan dan tertawa terbahak-bahak. 

Ternyata, ekspresi wajah Imam Shamsi Ali yang ramah dan selalu tersenyum memecahkan tawa Donald Trump. 

Alasannya, dia terpana melihat seorang muslim tersenyum. 

"Donald Trump bilang I never imagine to meet a moslem that can smile (saya tak mengira bisa bertemu seorang muslim yang bisa tersenyum)," ucapnya.

Ternyata, selama ini Donald Trump melihat muslim hanya dari televisi Amerika yang menggambarkan umat muslim selalu marah-marah dan berperang.


"Jadi dia tahunya orang Islam suka marah tidak bisa tersenyum," ungkapnya.



(syf/syf)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK