Kisah Pria Amerika Jadi Mualaf dan Bagikan Al Quran di Kereta New York

SYAFRINA SYAAF | Insertlive
Rabu, 22 Apr 2020 15:36 WIB
Pusat bisnis di New York, Wall Street terlihat kosong melompong sebagai dampak

 pandemi Covid-19, Minggu (29/3/2020). Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency
Jakarta, Insertlive - Seorang imam besar di New York, Amerika Serikat, Imam Shamsi Ali menjadi bintang tamu dalam tayangan konten kanal YouTube Arie Untung dan Fenita Arie.

Sang Imam yang telah bermukim dan mendakwahkan Islam di Amerika Serikat selama lebih kurang 22 tahun menuturkan pengalaman menjadi minoritas di negara yang dipimpin Donald Trump tersebut.

Salah satu kisah menarik yang dituturkan Imam Shamsi adalah mengenai seorang pria Amerika bernama Matthew.

ADVERTISEMENT



Matthew, kata Imam Shamsi, sempat mendatangi tempatnya mengajarkan agama Islam di New York.

Imam Shamsi mengatakan kedatangan Matthew itu tak lama setelah tragedi 9/11.

Matthew datang menghina dan mencaci-maki Nabi Muhammad SAW.

"Orang Islam yang imannya sehat pasti sakit hatinya ketika Nabinya dicaci, itu pasti," ungkap Imam Shamsi.


Menahan rasa sakit hati mendengar sang Rasulullah disebut dengan hinaan dan kata-kata kasar, Imam Shamsi memutuskan untuk tidak membalas dengan sikap serupa.

Dia pun menghampiri Matthew dan menjabat tangannya. Dia melakukannya sembari tersenyum dan terus bersabar.

Siapa sangka sikap Imam Shamsi membuat Matthew tersentuh.

"Dia (Matthew) kembali lagi minggu depannya, saya tanya kenapa datang lagi? Dia bilang tidak bisa tidur seminggu," imbuhnya.

Kisah Pria Amerika Jadi Mualaf dan Bagikan Al Quran di Kereta New YorkFoto: dokumentasi 20detik


Ternyata, perilaku bersahabat Imam Shamsi membuat Matthew berpikir ulang mengenai Islam.

Singkat cerita, Matthew pun akhirnya mempelajari Islam dengan Imam Shamsi selama enam bulan dan memutuskan menjadi mualaf.

Matthew kemudian mengatakan pada Imam Shamsi ingin mendakwahkan Islam dengan cara yang dia bisa.

"Sekarang dia menjadi da'i. Kini, dia setiap minggu di stasiun subway bagi-bagi terjemahan Al Quran," ucapnya.

Berdasarkan pengalaman Imam Shamsi mendakwahkan Islam paling efektif adalah tauladan.

"Tampilkan Islamnya," pungkasnya. (syf/syf)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER