Ratu Keraton Agung Sejagat Protes Diperlakukan seperti Teroris

Damar Sinuko | Insertlive
Jumat, 17 Jan 2020 14:22 WIB
Tersangka Ratu Keraton Agung Sejagat, Fanni Aminadia melontarkan protes penangkapan dirinya oleh Polisi yang dianggap diperlakukan seperti teroris. Foto: Instagram/fanniaminadia
Jakarta, Insertlive - Ratu Keraton Agung Sejagat, Fanni Aminadia melontarkan protes terhadap kepolisian terkait penangkapan dirinya.

Protes tersebut ditulis oleh Fanni dalam unggahan Instagram pribadinya beberapa hari lalu usai ditangkap dan dalam pemeriksaan di Mapolda Jawa Tengah.


Dalam protesnya, 'Sang Ratu' mengaku tidak diberi kesempatan untuk mengklarifikasi atau mediasi. Ia juga menuduh media menyebar berita bohong karena memelintir informasi sebenarnya.

ADVERTISEMENT

"Saya yang dituduh menyebar berita hoax, padahal yang menyebar media. Dan saya kemarin berencana memposting surat terbuka untuk Bapak, tapi tanpa diberi kesempatan klarifikasi, mediasi dan bahkan penangkapan kami terkesan eksklusif lengkap dengan media," tulis @fanniamanidia.

Ratu Keraton Agung SejagatRatu Keraton Agung Sejagat/ Foto: Instagram

Selain itu, Fanni juga merasa diperlakukan seperti seorang teroris besar saat proses penangkapan. Padahal ia mengaku telah berusaha kooperatif.

"Kami berusaha korporatif tapi justru diperlakukan layaknya teroris kelas dunia atau dihakimi sebelum diberi hak mengklarifikasi," lanjutnya.

Terkiat protes Fanni di media sosial itu, pihak kepolisian menanggapi dengan dingin. Tim Penyidik justru dibohongi oleh Fanni karena saat itu Fanni meminta izin menggunakan ponsel untuk menelpon kerabat atau keluarganya. Tapi oleh Fanni, justru digunakan untuk menulis atau update media sosial.


"Itu kejadian Tim Penyidik justru dibohongi. Tersangka itu saat diperiksa minta ijin pinjam HP untuk menelpon keluarganya, tapi ternyata justru update medsos," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Polisi Budi Haryanto.


Sementara, menyinggung soal diperlakukan seperti teroris saat penangkapan, Polisi membantah tegas karena penangkapan justru dilakukan dengan senyap untuk menghindari kegaduhan di masyarakat sekitar.

"Itu kan karangan tersangka saja. Kita nangkapnya sesenyap mungkin kok, supaya tidak terlihat warga dan tidak menimbulkan kegaduhan. Kok ini malah dicap seperti teroris, dari mana," tegas Budi.

[Gambas:Video Insertlive]

(aca/syf)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER