Kebiasaan Raditya Dika yang Bikin Kejar Dana Pensiun Lebih Cepat

Raditya Dika mengumpulkan dana pensiun selama 14 tahun sejak 2005 hingga 2019. Raditya Dika mengungkapkan bawa kala itu ia dibantu oleh penasihat keuangan (financial advisor) untuk mendapatkan nilai investasi (investment rate). Nilai investasi itu didapatkan dengan memperhitungkan penghasilan dan target usia.

"Dengan future value sekian, angkanya sekian, maka tiap bulan harus sekian di instrumen apa," ungkap Raditya Dika dalam YouTube Home of The Underdog.

Di awal, Raditya Dika menetapkan investment rate sebesar 20 persen dari penghasilannya. Artinya, ia harus menyisihkan 20 persen dari pemasukannya untuk dana pensiun.

"Awalnya, susah banget kena 20 persen. Akhirnya kena, terus gue mikir, kalau gue bisa ngenaik 20 persen, kenapa nggak lebih gede dari 20 persen nilai investasi gue?" katanya.

Seiring kariernya yang berkembang, terutama setelah beberapa filmnya menjadi box office dan mendapat bonus besar, Radit meningkatkan porsinya untuk investasi.

"Untungnya karier baik, film box office, dapat bonus lumayan banget. Makanya ada bulan-bulan di mana nilai investasi gue sampai 90 persen. Artinya, pemasukan gue berapa, 90 persennya langsung masuk ke ini (dana pensiun)," bebernya.

Raditya Dika bisa meningkatkan nilai investasinya hingga 90 persen karena ia memilih tidak menaikkan gaya hidupnya. Ia hanya meningkatkan gaya hidup seperlunya.

Kebiasaan inilah yang membuat proses mengejar dana pensiun menjadi lebih cepat.

"Dulu gue pakai Honda City. Setelah dapat bonus dan lain-lain, gue beli mobil baru Honda City yang lebih baru. Artinya, kalau gue punya kesempatan untuk meng-upgrade lifestyle gue, gue tidak lakuin," tutur Radit.

"Habit seperti itu yang ngebuat ngejar dana pensiun jadi lebih cepat, karena setiap kali income naik, investment rate-nya juga naik (bukan gaya hidup)," tegasnya.