Benarkah Investasi Berlian Susah Cuan?

Dini Astari | Insertlive
Sabtu, 07 Dec 2024 21:30 WIB
Ilustrasi berlian Benarkah Investasi Berlian Susah Cuan?/Foto: Dini Astari
Jakarta, Insertlive -

Berlian merupakan batu permata yang terbuat dari intan yang biasanya diolah untuk dijadikan perhiasan.

Berlian termasuk dalam kategori barang berharga karena proses pembuatannya yang rumit dan bahan bakunya yang sulit didapatkan.

Harga jual berlian juga lebih tinggi dari emas. Namun, harga tinggi tersebut dianggap tak lantas membuat berlian cocok untuk dijadikan investasi seperti emas. Benarkah?

ADVERTISEMENT

Desainer sekaligus CO-Founder dan CEO Mizora Jie Dina Maulana menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia sejak dahulu memang lebih mengenal emas sebagai instrumen investasi.

Namun, bukan berarti berlian tidak bisa menjadi pilihan dan memiliki nilai jual yang anjlok.

"Sebenarnya dari zaman dahulu di Indonesia itu salah satu nilai investasi yang dipercaya memang emas. Tapi, kalau kita cuma hanya emas, biasanya para wanita kurang puas. Nah, masuklah berlian," ungkap Dian ditemui di acara Mizora Jewelry Design Contest - Enchanting Mixed Cut Diamonds di kawasan Jakarta Timur, Rabu (4/12).

"Berlian itu memang jadi nilai kedua setelah emas yang dipercaya, terutama wanita karena selain kita bisa berinvestasi, kita juga bisa terlihat cantik dengan berlian. Nilai dari berlian itu diamond is forever. Jarang banget berlian itu kalau kita beli dia tiba-tiba drop atau nggak laku, jarang sekali," lanjutnya.

Dian menjelaskan sebuah berlian bisa menjadi investasi yang menarik apalagi jika berlian tersebut mengantongi sertifikat Gemological Institute of America (GIA).


Ilustrasi berlianIlustrasi berlian/ Foto: Dini Astari

Sertifikat GIA ini merupakan berkas yang memuat keaslian suatu berlian. Sertifikat ini juga telah diakui di berbagai negara di dunia dan berlian yang memiliki sertifikat GIA bisa dijual di negara lain, meski beli di Indonesia.

"Ada beberapa berlian yang memakai sertifikat GIA dari Amerika itu misalnya yang 1 karat ke atas itu bisa mengikuti market price. Bukan cuma Indonesia, tapi juga dunia. Mau di Singapura, Australia, itu bisa dijual," tutupnya.

(dia/agn)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER