3 Pengusaha Tajir Indonesia, Dulunya Mantan Pengangguran

Menganggur bukan berarti tak bisa bangkit untuk merubah nasib. Tuhan telah memberikan ketentuan bagi setiap manusia yang tak dapat diduga oleh siapa pun.
Beberapa pengusaha tajir di Tanah Air rupanya pernah menjadi seorang pengangguran di masa lalunya.
Mereka harus melewati kerasnya kehidupan hingga akhirnya bisa merasakan kesuksesan di masa kini.
Penasaran siapa saja, berikut Insertlive telah merangkum 3 pengusaha tajir Indonesia yang dulunya seorang pengangguran.
1. Tony Fernandes
Tony Fernandes merupakan pemilik AirAsia. Ia pernah merasakan menjadi pengangguran dengan kehidupan yang tak berarah.
Meski begitu, Tony tidak patah semangat dan terus mencari pekerjaan.
Perjalanannya bermula dari surat kabar yang mencari manajer keuangan di Virgin Television.
Kabar gembiranya, Tony diterima sebagai manajer keuangan tersebut.
Tak berselang lama, Tony kemudian menjadi general manajer di perusahaan label musik yang membawanya berkenalan dengan banyak orang.
Ide bisnis mendirikan maskapai berawal dari ketertarikannya terhadap dunia pesawat. Tony ingin mendirikan perusahaan maskapai yang murah.
Akhirnya, persahabatannya dengan Din berhasil mengantarkan dirinya untuk merintis AirAsia, yang kini menjadi perusahaan penerbangan terkenal di Indonesia.
2. Sandiaga Uno
Sandiaga Salahuddin Uno, lebih dikenal Sandiaga Uno, juga merupakan satu dari tiga pengusaha yang dulunya seorang pengangguran.
Sandi mengaku pernah tidak memiliki pekerjaan ketika terjadi krisis moneter 1998. Kala itu, ia mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di perusahaannya.
Namun, dengan segala upaya dan kerja kerasnya, pria kelahiran 1969 ini berhasil merintis usahanya.
Selain terjun di dunia politik, Sandi juga mempunyai perusahaan bernama Saratoga Investama.
3. Bob Young
Bob Young adalah pendiri perusahaan Red Hat, yang pernah merasakan pahitnya menjadi seorang pengangguran.
Bob tak memiliki pekerjaan pada tahun 1993.
Sebelum menganggur, Bob telah mulai berbisnis di tahun 1976.
Bob pernah menyewakan mesin tik dari sebuah kantor di Toronto, kemudian beralih ke bisnis penyewaan komputer dengan meluncurkan Vernon Computer Rentals pada 1984.
Sayangnya, perusahaan itu harus dijual karena kesulitan finansial pada tahun 1989. Usai menjual perusahaannya, Bob sempat bekerja di sana, tetapi tak berlangsung lama.
Greyvest mengalami krisis keuangan serius, yang meninggalkan Bob dengan saham perusahaan tak bernilai. Akhirnya, ia pun diberhentikan.
Bob lalu mendirikan Red Hat, perusahaan yang bergerak di bidang perangkat lunak sumber terbuka. Ia pun berhasil menjadi pengusaha sukses dan kaya raya.

Langkah Pertama Memulai Bisnis di Tengah Kondisi Ekonomi yang Menurun
Selasa, 04 Feb 2025 20:45 WIB
Ustaz Dasad Latief Ungkap Ciri-ciri Wanita yang Bisa Habiskan Pahala Laki-laki
Senin, 06 Jan 2025 22:00 WIB
Penggerak Kebaikan Tingkatkan Nilai Spiritual hingga Edukasi Halal Lifestyle
Kamis, 28 Mar 2024 03:30 WIB
Satu Dekade Perjuangan Kampus Bisnis Umar Usman Lahirkan Muslimpreneur
Kamis, 24 Nov 2022 22:08 WIBTERKAIT