Puasa Ramadan tapi Lupa Sahur, Sah atau Tidak?

Nastiti Swasiwi Nurfiranti | Insertlive
Senin, 11 Mar 2024 22:00 WIB
Ketupat Lebaran. Traditional Celebratory Dish of Rice Cake or Ketupat with Various Side Dishes, Popular Served During Eid Celebrations. Puasa Ramadan tapi Lupa Sahur, Sah atau Tidak?/Foto: Freepik
Jakarta, Insertlive -

Sahur biasa dilakukan sebelum berpuasa di tengah hari. Namun, tidak jarang orang yang tidak sahur karena lupa atau bangun kesiangan.

Dilansir daru laman islam.nu.or.id, sahur dimaksudkan agar seorang hamba akan lebih memiliki tenaga untuk melakukan aktivitas pada siang hari.

Selain itu, sahur merupakan hal yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hal tersebut sebagaimana terdapat dalam suatu hadis.

ADVERTISEMENT

تَسَحَّرُوا فإنَّ في السَّحُورِ بَرَكَةً

Artinya: "Bersahurlah karena sahur memiliki keberkahan." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Sabda Rasulullah ini dengan tegas mendorong umat Muslim untuk melaksanakan sahur saat Ramadan karena ada keberkahan di dalamnya.

Hukum Berpuasa Tanpa Sahur

Menurut empat mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali), puasa tanpa sahur tetap sah dengan syarat terdapat niat serta menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa.

Pada dasarnya, sahur bukan merupakan rukun puasa, tetapi syarat sunah puasa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hanya saja, tidak sahur berarti sama dengan meninggalkan sunah Rasulullah dan keberkahan yang ada di dalamnya.


Hikmah Makan Sahur

Terdapat banyak hikmah yang kita dapat dari makan sahur. Berikut adalah penjelasannya.

1. Sahur lebih baik diakhirkan karena akan menunggu waktu subuh tiba dan dapat digunakan untuk beribadah, seperti salat sunah, membaca Al-Qur'an, atau zikir lainnya

Hal tersebut sesuai dengan hadis yang mengisahkan Sahl bin Sa'd di bawah ini.

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ عَنْ أَخِيهِ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي حَازِمٍ أَنَّهُ سَمِعَ سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ يَقُولُ كُنْتُ أَتَسَحَّرُ فِي

أَهْلِي ثُمَّ يَكُونُ سُرْعَةٌ بِي أَنْ أُدْرِكَ صَلَاةَ الْفَجْرِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya: "Telah menceritakan kepada kami, Isma'il bin Abu Uwais, dari Saudaranya, dari Sulaiman, dari Abu Hazm, bahwa dia mendengar Sahl bin Sa'd berkata, "Suatu kali aku pernah makan sahur bersama keluargaku, kemudian aku bersegera agar dapat melaksanakan shalat Subuh bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

2. Sahur tidak akan dihisab oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Dalam hadis Nabi disebutkan:

ثلاثة لا يحاسب عليها العبد أكلة السحر وما أفطر عليه والأكل مع الإخوان

Artinya: "Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah swt, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain."

3. Sahur merupakan pembeda antara umat Muslim dengan Yahudi dan Nasrani. Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi:

فصل ما بين صيامنا وصيام أهل الكتاب أكلة السحر

Artinya: "Yang membedakan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur."

Imam Nawawi dalam Syarah Muslim menjelaskan hadis di atas, yaitu:

معناه الفارق والمميز بين صيامنا وصيامهم السحور فإنهم لا يتسحرون ونحن يستحب لنا السحور

Artinya: "Maknanya, yang menjadi pembeda dan keistimewaan antara puasa kita dan puasa mereka (Yahudi dan Nasrani) adalah sahur. Karena sesungguhnya mereka tidak sahur, sedangkan kita disunahkan untuk sahur." (Syarah Muslim Imam Nawawi, juz 7, hal. 207)

(Nastiti Swasiwi Nurfiranti/agn)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER