Starbucks Indonesia Masih Babak-belur Imbas Gerakan Boikot

Komario Bahar | Insertlive
Kamis, 30 Nov 2023 13:11 WIB
Starbucks di Jakarta sepi Starbucks Indonesia Masih Babak-belur Imbas Gerakan Boikot / Foto: Komario Bahar / InsertLive
Jakarta, Insertlive -

Lokasi favorit nongkrong anak muda buat ngopi, Starbucks di Indonesia masih babak-belur imbas boikot BDS (boikot, divestasi dan sanksi) menyusul konflik Israel-Palestina terus meruncing.

Penelusuran InsertLive, Starbucks di beberapa titik masih tak bergairah seperti hari-hari biasa. Di kawasan Mampang, salah satu gerainya cuma cukup ramai siang jelang sore.

"Emang masih sepi Mas, nggak kayak biasa," jelas petugas parkir di area bisnis tersebut saat dikonfirmasi.

ADVERTISEMENT

InsertLive sempat memesan kopi jenis toffie nut di gerai tersebut dan berbincang dengan barista yang berjaga.

Ia membenarkan bahwa penjualan masih lesu terkait imbas boikot dalam konflik dua negara di Tanah Kana'an. 

"Iya belum balik kayak dulu, tapi sebenarnya KPI (key perfomance indicator) masih aman. Cuma ya itu, memang bener-bener masih drop banget," jelasnya.

Terkait diskon yang dikabarkan marak dilakukan karena dugaan penjualan lesu, sang juru racik kopi membenarkan. Tapi sesungguhnya diskon itu memang sudah eksis sebelum konflik Israel-Palestina mendidih pada 7 Oktober lalu.

"Diskon kita emang ada mas, khusus pengguna Telkomsel misalnya, tapi semenjak ada isu politik ini, disambung-sambungin," katanya.


Sementara keterangan berbeda justru didapat terkait diskon tumbler day yang biasanya cuma diadakan sepekan sekali.

Bagi pemilik tumbler resmi Starbucks bisa mengisinya dengan kopi diskon di tiga hari dalam sepekan jelang November akhir kemarin.

Diskon tersebut terbilang besar karena mencapai 50 persen. Ini adalah diskon terbanyak harinya di mana brand raksasa Amerika Serikat tak pernah melakukannya sebelum imbas BDS.

Hal ini sebenarnya sudah terjadi juga di resto waralaba seperti McDonalds di aplikasi ojol. 

Pantauan tim, Starbucks dua lantai itu sebenarnya cukup lumayan pengunjung yang datang. Namun tampak hanya ada dua orang yang asyik dengan ponsel dan laptopnya di lantai bawah.

Rata-rata pengunjung yang datang di sana memilih untuk lantai dua di mana ada balkon pada area outdoor untuk merokok.

Seorang pelanggan yang kami temui di gerai Mampang ini mengaku masih rajin hangout di lokasi ini. Ia mengaku hanya ingin menghabiskan waktu sambil kerja.

"Aku ngikutin sih isu Palestine-Israel yang sudah lama memang terjadi konflik, aku care cuma masalahnya brand Starbucks udah kayak pop culture juga di sini. Sejak lama aku nyangkut di sini," jelas AD, mahasiswi cantik yang tengah magang di sebuah perusahaan di Jakarta.

AD yang memiliki darah Bandung itu mengaku hari-harinya melakukan WFC alias work from cafe sekaligus mengurus kuliahnya. Ia setia membuka laptop di kedai kopi yang membuatnya nyaman untuk membunuh waktu.

"Kalau nggak di sini, paling ke Kemang yang bukan Starbucks," jelasnya.

Wanita yang menyebut dirinya tipikal 'slow drinker coffee' tersebut mengaku sudah akrab dengan brand Starbucks sejak kecil namun tetap peduli Palestina karena merasa rakyat di Gaza adalah saudara seiman dan se-Islam.

Tim kami sempat mengunjungi Starbucks di kota penyangga, Depok di salah satu mal terbesar di sana.

Starbucks di Jakarta sepiStarbucks di Depok, kini sangat sepi./ Foto: Komario Bahar / InsertLive

Dilihat malah cuma ada dua pelanggan pada meja yang sama di sana. Sementara gerai kopi Fore di beda lantai sangat ramai.

Starbucks sudah membantah keterkaitan atas afiliasi Israel. Namun Starbucks Israel secara terang-terangan memberikan dukungan pada militer Israel di sana bernama McDonalds.

Di Indonesia sendiri Starbucks masuk dalam PT MAP Boga Adiperkasa bersama brand lain seperti Pizza Marzano, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery, Godiva, PAUL Bakery, Genki Sushi dan Subway.

Saham Starbucks anjlok parah karena konflik Palestina-Israel. Sementara resto-resto besar juga melakukan diskon besar-besaran setelah dugaan terafiliasi dengan negari Yahudi. Saham mereka juga merosot.

(kmb/kmb)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER