Alasan Mengapa Olahraga Lari Tidak Cocok untuk Penderita Obesitas

Lari merupakan salah satu cabang olahraga yang populer di kalangan masyarakat.

Hal itu karena lari dinilai sebagai olahraga yang mudah dilakukan dan tidak perlu memerlukan alat.

Lari juga bisa membakar kalori lebih banyak dibandingkan dengan olahraga lain dalam rentang waktu yang sama.

Oleh sebab itu, lari pun kerap dilakukan oleh orang-orang yang ingin menurunkan berat badan.

Namun, olahraga lari tidak cocok dilakukan oleh orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.

Saat berlari, kaki akan merasakan tekanan hingga 6 kali berat badannya. Sehingga hal itu akan sangat berbahaya bagi orang yang menderita obesitas.

"Saat lari, hentakan kaki itu tekanannya bisa sampai 6 kali dari berat badannya. Bayangin aja berapa besar tekanan lutut kita saat menopang hentakan lari," ungkap Aldico Juniarto Sapardan, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi dalam acara peluncuran Planet Sports RUN! di Jakarta, Kamis (12/10).

"Bahaya banget, malah risikonya lebih sering cedera daripada dapat sehatnya," sambungnya.

Untuk menurunkan berat badan, Aldico Juniarto menyarankan penderita obesitas agar melakukan olahraga dengan jenis kardio.

"Untuk menurunkan berat badannya olahraga kardio, misalnya senam atau jalan kaki. Paling nggak untuk menurunkan berat badan jangan buru-buru ke lari," imbuhnya.

"Kalau sudah sudah masuk ke-BMI-nya ke over weight atau normal, baru bisa melakukan lari," pungkasnya.

Bagi pecinta olahraga lari, Planet Sport mengadakan lomba lari berjudul Planet Sport RUN! yang akan dilaksanakan di ICE BSD, Tangerang pada 10 Desember mendatang.

Lomba lari ini berbeda dari biasanya karena terdapat 3 kategori yakni, 5K, 10K, dan 21K.

Selain itu, para peserta juga bisa melakukan beberapa aktivitas sebelum acara pundak dan mengumpulkan poin yang bisa ditukarkan dengan perlengkapan lari.