Tata Cara Keramas Sebelum Puasa Ramadhan yang Benar dan Sah dalam Islam

Keramas sebelum menjalani puasa Ramadhan merupakan kegiatan menyucikan diri dengan mandi wajib.
Lantas bagaimana hukum keramas sebelum menjalani puasa Ramadhan?
Simak ulasannya di bawah ini:
Apakah Wajib Keramas Sebelum Puasa?
Keramas sebelum puasa Ramadhan memang tidak diwajibkan.
Namun, sebagai umat Muslim hendaknya melakukan keramas sebelum puasa Ramadhan untuk menyempurnakan ibadah puasa.
Selain itu, bila seorang Muslim sebelumnya melalui nifas, haid, hingga keluar air mani maka keramas sebelum puasa Ramadhan diwajibkan.
Niat keramas puasa Ramadhan
Bacaan niat keramas sebelum puasa Ramadhan sama dengan bacaan mandi wajib secara umum. Bacaan niat keramas sebelum puasa Ramadhan adalah Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala.
Berikut ini adalah bacaan keramas sebelum puasa Ramadhan lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan artinya.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Arab-Latin: Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah ta'ala."
Bacaan niat keramas sebelum puasa Ramadhan bisa disesuaikan oleh sebab dari hadas. Selain bacaan niat keramas sebelum puasa Ramadhan di atas, ada beberapa bacaan mandi wajib lainnya.
Untuk keramas sebelum puasa Ramadhan yang disebabkan oleh keluarnya nifas, niat keramas sebelum puasa Ramadhan bisa membaca bacaan niat mandi junub.
Bacaan niat keramas sebelum puasa Ramadhan untuk menyucikan diri dari junub adalah Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardhal lillahi ta'ala.
Berikut ini adalah bacaan niat keramas sebelum puasa Ramadhan untuk menyucikan diri dari junub lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan artinya.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِمِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Arab-Latin: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardhal lillahi ta'ala.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardu karena Allah ta'ala,".
Bacaan keramas sebelum puasa Ramadhan untuk menyucikan diri dari haid adalah Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidil fardhal lillahi ta'ala.
Berikut ini adalah bacaan niat keramas sebelum puasa Ramadhan untuk menyucikan diri dari haid lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan artinya.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِمِنَ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Arab-Latin: Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidil fardhal lillahi ta'ala.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari haid, fardhu karena Allah ta'ala,".
Bacaan keramas sebelum puasa Ramadhan untuk menyucikan diri dari nifas adalah Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari minal nifaasi fardhal lillahi ta'ala.
Berikut ini adalah bacaan keramas sebelum puasa Ramadhan untuk menyucikan diri dari nifas.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِمِنَ اْ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
Arab-Latin: Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari minal nifaasi fardhal lillahi ta'ala
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardhu karena Allah Ta'ala."
Ketiga pilihan bacaan niat keramas sebelum puasa Ramadhan bisa dikondisikan sesuai dengan penyebab hadas. Namun, jika merasa sulit menghafalkan ketiganya, cukup membaca Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala ketika hendak keramas sebelum puasa Ramadhan.
Bacaan niat keramas sebelum puasa Ramadhan dibaca sebelum memulai mandi wajib.
Tata Cara Keramas Sebelum Puasa
Tata cara keramas sebelum puasa Ramadhan sama dengan mandi wajib. Sama seperti mandi wajib, urutan dalam cara mandi wajib puasa Ramadhan berbeda antara laki-laki dan perempuan.
Berikut ini adalah urutan dalam tata cara keramas sebelum puasa Ramadhan untuk perempuan.
- Membaca niat mandi wajib "Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala." atau bacaan niat keramas sebelum puasa Ramadhan lainnya sesuai dengan sebab adanya hadas.
- Cuci kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.
- Bersihkan kemaluan dan bagian tubuh lain seperti dubur, pusar, sela-sela kaki, dan ketiak menggunakan tangan kiri.
- Cuci kedua tangan kembali (boleh dengan bilasan air saja maupun dengan sabun).
- Berwudhu sesuai dengan pedoman dalam tuntunan syariat islam.
- Guyur kepala sebanyak 3x.
- Siram kepala sebanyak tiga kali.
- Siram seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki bagian kanan dan kiri.
- Setelah melakukan 8 langkah mandi wajib tersebut, kamu bisa lakukan kegiatan membersihkan diri saat mandi seperti biasanya.
Berikut ini adalah urutan dalam tata cara keramas sebelum puasa Ramadhan untuk laki-laki.
- Membaca niat mandi wajib "Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala." atau bacaan niat keramas sebelum puasa Ramadhan lainnya sesuai dengan sebab adanya hadas.
- Mencuci kedua telapak tangan, mulai dari tangan kanan lalu ke tangan kiri.
- Membasuh area kemaluan sampai dubur.
- Berwudhu sesuai dengan pedoman dalam tuntunan syariat islam.
- Menyela pangkal kepala sampai sela-sela rambut menggunakan tangan tangan yang basah dan air mengalir.
- Siram kepala sebanyak tiga kali.
- Mengguyur seluruh tubuh, mulai dari sisi kanan ke sisi kiri, dan mencuci kedua kaki.
- Setelah melakukan 7 langkah mandi wajib tersebut, kamu bisa lakukan kegiatan membersihkan diri saat mandi seperti biasanya.
Kapan Keramas Puasa?
Keramas puasa dilakukan sebelum berpuasa, yaitu di malam hari sebelum memasuki waktu sahur maupun setelah sahur sebelum memasuki waktu subuh.
Jika lupa untuk keramas puasa atau mandi wajib puasa Ramadhan ketika keadaan belum suci dari hadas, maka puasa tidak batal hukumnya. Puasa menjadi tetap sah karena disebabkan oleh ketidaksengajaan.
Namun, setelah menyadarinya, diharuskan untuk mandi wajib dan bertobat kepada Allah Swt. karena Allah Swt. sesungguhnya Maha Pengampun.
Hal ini sejalan dengan bunyi hadits riwayat Muslim yang berbunyi:
'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata,
قَدْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ فِى رَمَضَانَ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ غَيْرِ حُلُمٍ فَيَغْتَسِلُ وَيَصُومُ.
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa." (HR. Muslim).
Hukum Keramas Saat Puasa
Hukum keramas saat puasa sebenarnya makruh.
Namun, keramas saat puasa bisa dilakukan kapan saja asal tetap hati-hati dan pelan-pelan agar tidak ada air yang masuk ke mulut maupun lubang tubuh lainnya.
Selain itu, dianjurkan untuk berkeramas di antara waktu sholat Maghrib dan Isya, serta sebelum sholat tarawih.
Jika ragu melakukannya bisa dilakukan setelah berbuka puasa atau saat malam hari menjelang tidur.
(dis/dis)
Tata Cara Mandi Sunah Idul Fitri yang Benar dan Sah dalam Islam
Jumat, 21 Apr 2023 17:00 WIB
Tata Cara Keramas Sebelum Sholat Idul Fitri yang Benar dan Sah dalam Islam
Kamis, 20 Apr 2023 19:30 WIB
Lirik Takbiran Panjang dan Pendek Sambut Hari Raya Idul Fitri 2023
Kamis, 20 Apr 2023 18:00 WIB
3 Kebiasaan Orang Turki Selama Ramadan
Senin, 27 Mar 2023 02:00 WIBTERKAIT