Kondisi Rambut Rontok yang Perlu Diwaspadai

Khairunnisa Salsabila | Insertlive
Kamis, 11 Nov 2021 21:15 WIB
rambut rontok
Jakarta, Insertlive -

Rambut rontok 80-120 helai dalam sehari merupakan hal yang normal. Kerontokan rambut dalam jumlah normal adalah bagian dari pergantian dari rambut lama untuk pertumbuhan rambut yang baru.

Lalu bagaimana membedakan apakah kerontokan yang dialami adalah hal normal atau hal yang harus diwaspadai?

"Rambut rontok pada umumnya dapat ditandai dengan perubahan yang signifikan, adanya gangguan dan disfungsi dalam siklus pertumbuhan rambut. Hal ini dapat terjadi karena berbagai penyebab seperti genetika, usia, diet, hormone, gaya hidup, dan patologi inflamasi," jelas Dominic Burg seorang pakar rambut dan kulit kepala.


Perlu dicatat juga, menurut Dominic, sering kali rambut rontok terlihat sangat banyak hingga membuat khawatir. Hal itu lantaran sudah beberapa hari tidak keramas, sehingga banyak helai rambut yang sebenarnya telah terlepas dari kulit rambut dalam beberapa hari, namun masih ada di kepala.

"Semakin lama jeda antara keramas, semakin banyak rambut yang akan menumpuk di kepala, sehingga saat kamu keramas, rambut itu akan rontok sekaligus," lanjutnya.

Terdapat berbagai bentuk dari kerontokan yang serius. Contohnya Alopecia areata, kondisi rambut rontok yang disebabkan penyakit autoimun. Dominic menjelaskan pada kasus Alopecia areata ini, rambut akan rontok dalam jumlah yang besar dalam satu waktu dan menyebabkan kebotakan kecil di kepala.

Kerontokan rambut yang berlebih juga dapat disebabkan oleh stres. Rontok akibat stres mungkin banyak dialami di masa pandemi seperti ini.

Friese seorang pakar rambut yang tersertifikasi BosleyMD mengatakan ada penelitian mengungkapkan bahwa 20% orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami kerontokan.

"Diam di rumah, masalah keuangan, sekolah di rumah, jauh dari kekasih, ketakutan akan penyakit dan pembatasan sosial adalah beberapa alasan seseorang mengalami stres. Kemudian stres dapat memicu kerontokan rambut," ujar Friese.

Rambut rontok juga dapat ditentukan oleh iklim. Biasanya kerontokan terjadi saat musim dingin dan musim gugur. Friese juga mengatakan terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa kita mempunyai jumlah rambut terbanyak pada fase telogen di bulan Juli.

Waktu yang tepat untuk berkonsultasi dengan dokter adalah ketika seseorang kehilangan helai rambut dalam jumlah banyak, padahal sedang tidak menjalani kemoterapi atau mengalami depresi pascapersalinan.

Selain itu, perlu juga mengunjungi dokter jika terdapat benjolan, rasa sakit, dan gatal pada kulit kepala. Hal tersebut menandakan adanya peradangan yang dapat menyebabkan rambut rontok.

Dominic menambahkan, terlepas dari apa pun jenis kerontokan yang dialami, terdapat berbagai pilihan perawatan untuk rambut rontok. Mulai dari produk kosmetik untuk menebalkan rambut dan obat-obat yang mengobati peradangan pada kulit kepala.

(Khairunnisa Salsabila/and)
Tonton juga video berikut:
KOMENTAR
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER