Reaksi Otto Hasibuan Saat Prof Eddy Saksi Ahli Mirna Jadi Tersangka Korupsi

Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej atau yang lebih dikenal dengan Profesor Eddy Hiariej telah ditetapkan sebagai tersangka KPK.

Prof Eddy menjadi tersangka atas kasus dugaan suap dan gratifikasi di lingkungan Kemenkumham.

Ia dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo pasal 55 Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

"KPK mengumumkan tersangka EOSH (Edward Omar Sharif Hiariej), Wamenkumham," ucap Alexander Marwata Wakil Ketua KPK di Gedung Merah Putih KPK pada awal 7 Desember lalu.

Mendengar kabar itu, pengacara ternama Otto Hasibuan langsung memberikan responsnya.

Banyak yang menyebut penetapan Prof Eddy sebagai tersangka menjadi karma terhadap Jessica Wongso di kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna Salihin.

Dalam sebuah tayangan di YouTube, mertua Jessica Mila itu tidak mau berkomentar soal karma yang disinggung netizen.

"Hahaha, waduh saya nggak berani bicara karma ya. Eddy itu sebenarnya sahabat saya, dia baik," ucap Otto Hasibuan.

"Walaupun saya sedih dia sebagai seorang ahli tapi di podcast-podcast dia tidak bertindak sebagai seorang ahli pidana lagi, dia seakan-akan mewakili jaksa," lanjutnya.

Otto juga membahas soal posisi Prof Eddy yang mengomentari soal pledoi hingga autopsi Mirna. Menurutnya komentar itu sudah keluar dari kewenangan Eddy sebagai ahli pidana.

"Pledoi, duplik, kita dia persoalkan, CCTV dikomentari, autopsi dikomentari, dan kebetulan salah pula," papar Otto.

"Kami tidak boleh mengatakan 'Saya punya keyakinan bahwa dia pelakunya'. Ya, kalau bicara keyakinan nggak perlu ahli pidana," sambungnya.

Sementara itu setelah Profesor Eddy ditetapkan sebagai tersangka korupsi, publik ragu dan mempertanyakan soal kebenaran dari kasus kopi sianida.

"Jgn" soal si mirna ternyata beneran boong nihh," tulis akun @pan***.

"Jd kasus mirna itu gimana ya bru smlm nntn podcas nya jd ragu dech sama sumpah nya," komentar @ang***.