Reza Indragiri Diancam Pejabat Negara Saat Kasus Kopi Sianida & Sambo Viral

Reza Indragiri ahli psikologi forensik mengaku mendapat ancaman saat dirinya tengah menangani kasus Jessica Wongso pada 2016 silam.

Nyatanya, hal itu bukan kali pertama dirinya mendapat ancaman.

Reza pernah mendapat ancaman serupa kala dirinya menangani kasus Ferdy Sambo.

Menurut pengakuannya, ancaman itu datang dari seorang pejabat negara yang menduduki jabatan penting di instansi pemerintah.

"Ada pihak tertentu, dia punya pangkat, punya jabatan, menduduki jabatan penting di salah satu lembaga Negara dan dia kontak saya," cerita Reza melalui kanal YouTube Trans TV Official, Selasa (24/10).

Pejabat tersebut meminta Reza untuk berhenti berbicara soal kasus kopi sianida yang viral pada tahun 2016 silam itu.

"Panjang ceritanya, tetapi dia itu nadanya arogan pakai kosakata yang menurut saya rendahan. Dia bilang, 'Udah setop bicaranya, untuk apa ngomong-ngomong lagi. Nggak ada benarnya itu. Nanti saya yang tunjukin aja'," lanjutnya menirukan ancaman yang didapatnya.

Selain itu, Reza juga berbicara mengenai tudingan ayah mendiang Mirna Salihin yang menyelipkan uang senilai Rp3 juta pada dirinya.

"Saya sampai detik ini tidak pernah menyebutkan siapa yang memasukkan uang ke dalam tas saya dengan cara tak bertanggung jawab itu. Kalau ada orang yang mengaku-ngaku itu terserah mereka," bebernya.

"Tapi, nama itu saya sodorkan secara resmi ke KPK pada 7 tahun lalu. Saya resmi menyodorkannya," sambungnya.

Alasan Reza menyodorkan nama tersebut karena ia sudah menghubungi secara langsung pihak KPK mengenai hal tersebut.

"Pertama saya menghubungi kolega saya di salah satu lembaga. Dia bilang saya berlebihan lalu saya menghubungi KPK melalui pak Laudi Syarif, katanya ini situasi serius. Kalau orang yang tak ada kaitannya dengan kasus itu diberi uang," bebernya.

Namun, Reza mengaku tak mengetahui persis jumlah nominal yang diterimanya.

"Lalu uang itu adalah cara untuk membungkam, maka itu dikhawatirkan akan didapat oleh oknum lain. (Uang itu) saya tidak pegang, tidak buka dan tidak tahu nominalnya berapa karena langsung diamankan pihak KPK," pungkasnya.