Home Hot Gossip Berita Hot Gossip
Esai

Karena Komeng adalah Nuaiman bin Amr Masa Kini

Komario Bahar | Insertlive
Kamis, 13 Apr 2023 14:44 WIB
Foto: Esai Komario Bahar / Executive Editor InsertLive
Jakarta, Insertlive -

PROLOG

"Kita nggak pernah suseh, cuma kebahagiaan kita aja yang lagi dipinjem," kalimat sederhana Kasino diselingi tawa riuh sahabatnya karena celetukan baru menyusul, "Cuma kadang dipinjem sama kang utang yang ilang kabar."

Zaman Rasulullah, ada Nuaiman bin Amr, sahabat Muhammad SAW yang dikenal jenaka, tukang mabuk dan jahil namun tetap masuk surga. Kebiasaan mabuknya bisa dihentikan atas nasihat Muhammad, tapi jahil dan jenakanya sudah mendarah-daging.


Nuaiman bahkan pernah menjahili Rasulullah dengan mendatangkan tukang madu ke rumah utusan Allah tersebut tapi tidak bisa membayarnya. Terpaksa Muhammad membayarnya namun terhibur karena ulah jahil Nuaiman.

"Aku hanya ingin memberimu madu kesukaanmu, tapi aku tak ada uang ya Rasul. Ini penjualnya, engkau yang bayar," seru Nuaiman sedikit berdalih.

Singkat cerita, Nuaiman lebih dulu berpulang ke Sang Khalik. Menurut riwayat muslim, saat baru wafat dan sebelum masuk surga, Nuaiman pernah dicecar malaikat di bawah kubur dan bikin Muhammad yang masih hidup terkekeh di atas makam. Saat itu, Nuaiman lancar menjawab siapa Tuhan dan keyakinannya, namun mengerjai telak duo malaikat Munkar-Nakir di pertanyaan satu ini.

Malaikat: Siapa Nabimu?

Nuaiman: Hah?

Malaikat: Siapa Nabimu?!!

Nuaiman: Ssttt jangan keras-keras, orangnya masih di atas!

Mendengar itu, Muhammad tertawa lebar sampai gigi gerahamnya terlihat, hal yang langka terjadi hingga para sahabat penasaran musabab tawa itu.

Dan itu merupakan salah satu candaan paling 'paripurna' Nuaiman di antara banyak saga dan kisah kelucuannya di masa Muhammad menyebarkan Islam.

Suatu ketika Komeng, sang pelawak andal pernah ditinggal oleh sang anak kesayangan karena sakit untuk selamanya. Ini kisah nyata sang komedian.

Teman-temannya yang banyak artis dan juga pelawak berkumpul di rumah duka, jenazah anak Komeng masih belum dimakamkan.

Seperti suasana duka pada umumnya, selain kesedihan, pertemuan banyak orang dan pelayat tentu mengundang juga banyak obrolan.

Komeng yang baru kehilangan sang anak melewati gerombolan teman-temannya itu lantas nyeletuk.

"Sssttt jangan berisik, ntar anak gue bangun lagi."

Tentu saja anak yang ia maksud adalah anaknya yang meninggal. Teman pelawak-pelawaknya tertawa, meski mencoba mengontrol volume. Saya cukup yakin juga ada yang tersedak. Hal itu menghibur Komeng, Komeng pun menghibur tamunya agar tak usah terlalu sedih.

Beralih ke masa kini. Abdel Achrian baru saja ditinggal meninggal putri sulungnya. Komeng meninggalkan jejak komentar yang sayangnya langsung 'diadili' warganet.

"Semoga Almarhumah mendapatkan tempat yg terbaik disisi ALLOH..,Sabar ye PaAab @abdelachrian..Ane pernah ngerasain dulu anak Ane yang cewe, ampe ga makan-makan Ane.. (emang bini Ane ga masak sih..)," ucap @komeng.original.

Esai Komario Bahar, Komeng adalah Nuaiman bin Amr/ Foto: dok.detikHOT

Cerita selanjutnya kita sudah tahu, beberapa orang menilai Komeng kurang etis, tapi Komeng ya Komeng.

Saya malah haqqul yakin bahwa Abdel justru terhibur sekaligus dikuatkan sahabatnya tersebut. Sedih, namun terasa dipapah. Ada banyak cara untuk menguatkan, cara menghibur. Muhammad yang sedih ditinggal Nuaiman masih tertawa lepas setelah Malaikat digocek di bawah kubur oleh si jenaka.

Pertanyaan selanjutnya adalah sekenal apa kalian dengan Komeng? Memahami lawakannya yang tak pernah putus sejak lama, atau cuma sesekali mengetahui aksi banyolnya kala diundang talkshow Vindes dan acara-acara sahur? Atau kalian seperti saya, menonton Komeng sejak Spontan yang mashyur di era televisi kembung saat kecil?

Bukan soal usia, tapi kalau kalian riset dengan betul, memahami tokoh atau pengetahuan itu menembus batas waktu. Karena orang bijak akan mengontrol ucapannya, menakar tulisannya, menimang-nimang pemikirannya serta yang pasti adalah bertutur kala paham konteksnya. Mengerti baru bicara, bicara saat mengerti. Komeng buat saya adalah komedian sejati, seperti Warkop DKI atau Nuaiman bin Amr.

Ini soal Komeng yang dihajar gelombang netizen kurang 'literasi' komedi akan sosok Komeng di kabar duka Abdel Achrian. Bisa jadi netizen itu memang pengen kritis saja, nggak paham sosok Komeng, atau malah memang ingin mengawali gelombang cercaan ke sang pelawak agar jadi spotlight di portal-portal berita.

Atau mereka golongan fans Abdel yang tetap ingin membela serta memberi ruang duka eks pendamping sesi curhat Mamah Dedeh.

EPILOG

Era kini, apa-apa memang serba sensitif. Tapi rasa-rasanya, harusnya kita perlu belajar untuk tidak perlu berkomentar jika memang tak paham betul siapa dan apa yang kita komentari.

Komeng tak pernah berubah, dan tak perlu berubah. Pelawak bernama asli Alfiansyah Bustami itu tidak berpura-pura untuk dicintai, ia begitu adanya.

Eks tandem Ulfa Dwiyanti itu merasakan lebih dulu yang apa yang dirasakan Abdel. Sama-sama kehilangan anak selamanya. Sama-sama anak perempuannya yang berpulang.

Simpati Komeng dibarengi celoteh candanya adalah bentuk presensi perhatian pelawak ke pelawak lain untuk menguatkan dengan cara mereka sendiri.

Komeng bak Nuaiman bin Amr yang memang lucu dan jahil. Bagi saya, ia juga mirip Kasino yang juga paling usil di Warkop DKI namun selalu membawa tawa untuk rekan-rekannya.

-------

Selain karena berada di jalan Allah dan setia di samping Muhammad sampai di perang Badar, apa yang bikin Nuaiman masuk surga? Karena ia kerap membahagiakan orang lain dengan sifat jenakanya.

Komario Bahar

Redaktur Pelaksana InsertLive

(kmb/kmb)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kolom
Nanti Kita Cerita tentang 2020
Kamis, 31 Dec 2020 09:30 WIB
Kolom
Anotasi di 17-an Kali Ini
Senin, 17 Aug 2020 08:05 WIB
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK