Penampakan CCTV Rekam Detik Terakhir Brigadir J Masih Hidup Sebelum Ditembak

ARM | Insertlive
Jumat, 28 Oct 2022 13:10 WIB
Kabar terbaru kasus Brigadir J berkaitan dengan kronologi hingga motif pembunuhan pada Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Cek selengkapnya. Penampakan CCTV Rekam Detik Terakhir Brigadir J Masih Hidup Sebelum Ditembak (Foto: Istimewa)
Jakarta, Insertlive -

Jaksa penuntut umum (JPU) menampilkan rekaman CCTV yang menujukkan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih hidup sebelum peristiwa mengenaskan terjadi.

CCTV itu berasal dari depan rumah Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dalam rekaman CCTV yang ditampilkan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (27/10), tampak Brigadir Yosua yang berdiri di taman rumah Fedy Sambo menggunakan kaus putih.

ADVERTISEMENT

Dalam rekaman CCTV itu tertulis '08 07 2022' dan '17:12 :03' yang artinya 8 Juli 2022 pukul 17.12 WIB.

Waktu tersebut adalah beberapa menit sebelum kejadian Brigadir Yosua ditembak mati Ferdy Sambo dan terdakwa lainnya.

CCTV di depan rumah Ferdy SamboCCTV di depan rumah Ferdy Sambo/ Foto: dok. Pribadi

Tujuan rekaman CCTV itu ditampilkan di persidangan adalah sebagai bukti terhadap saksi sekuriti Kompleks Polri Duren Tiga, Abdul Zapar dan Marjuki.

Kedua saksi itu diduga membuat runyam proses penyidikan pembunuhan Brigadir Yosua bersama dengan terdakwa Brigjen Hendra Kurniawan dan Kombes Agus Nurpatria.

Dalam dakwaan terhadap Ferdy Sambo, JPU mengungkapkan bahwa Brigadir Yosua awalnya berada di teras rumah, kemudian Kuat Ma'ruf keluar rumah dan berbicara kepada Bripka Ricky Rizal.


Kuat menyebut bahwa Ferdy Sambo meminta Bripka Ricky dan Brigadir Yosua untuk masuk ke dalam rumah.

Ricky kemudian memanggil Brigadir Yosua masuk dan terjadilah peristiwa penembakan yang membuat nyawa Brigadir Yosua melayang.

Selain rekaman CCTV ini, JPU juga mengungkap ada rekaman CCTV saat Brigadir Yosua masih hidup usai ditembak yang membuat anak buah Ferdy Sambo, AKBP Arif Rachman Arifin, gemetaran.

Hal ini diketahui dalam dakwaan untuk Brigjen Hendra Kurniawan. Arif disebut gemetaran karena melihat peristiwa yang tidak sesuai dengan penjelasan pihak terkait saat itu.

(arm/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER