Farhat Abbas Nilai Bharada E Tak Layak Jadi Justice Collaboration, Ini Alasannya
Farhat Abbas menuai sorotan berkat pernyataan kontroversialnya terkait kasus Ferdy Sambo.
Farhat mengaku dirinya bersimpati pada Sambo dan menilai tindakan Sambo membunuh Brigadir Yosua adalah tindakan yang normal.
Tidak hanya itu, mantan suami Nia Daniaty itu juga menyebut penunjukkan Bharada E sebagai justice collaboration seharusnya tak perlu dilakukan.
"Menurut saya, Bharada E tidak layak menjadi justice collaboration karena ini (kasus) pembunuhan. Lain kalau korupsi, tempat menyimpan harta. Kalau ini pembunuhan, tanpa keterangan Bharada E pun ketahuan kok," ungkap Farhat dalam video YouTube Uya Kuya.
"Pembunuhan tuh cukup meringankan, misalnya dia dihukum dua tahun tiga tahun ajalah. Tapi, kalau jadi justice collaboration nggak setuju. Gara-gara begitu (Bharada E) seenaknya ngomong," sambungnya.
Bahkan, Farhat berpendapat Bharada E layak dihukum berat, lebih berat dari Sambo.
"Bharada E ini harus dihukum, kenapa takut keluarga diancam? Ya, risikolah makanya kenapa mau nembak?!" ujarnya.
Ia menjelaskan hukuman berat harus dijatuhkan karena Bharada E dianggap melanggar berbagai hal, termasuk menghindari hukuman berat.
"Sambo harus yang paling ringan. Bharada E lebih berat dari Sambo. Dia tidak loyal, dia hanya memanfaatkan momen hanya untuk menghindari hukuman berat," tukas Farhat.
Sementara itu, kasus pembunuhan Brigadir Yosua masih bergulir. Belum lama ini rekonstruksi sudah dilakukan di rumah pribadi dan rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Jakarta Selatan.
(dia/and)