Tangisan Putri di Magelang Berujung Kematian Brigadir J di Duren Tiga

Insertlive | Insertlive
Jumat, 02 Sep 2022 23:00 WIB
Tas Gucci Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Tangisan Putri di Magelang Berujung Kematian Brigadir J di Duren Tiga / Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta, Insertlive -

Nama Putri Candrawathi menjadi sosok utama dalam cerita pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Dalam kasus yang penuh polemik tersebut, Putri mengaku telah dilecehkan oleh Brigadir J.

Hal tersebut yang membuat Ferdy Sambo berang hingga merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J sebagaimana mencuplik lipsus detikX.

ADVERTISEMENT

Awalnya, Bripka Ricky Rizal Wibowo dan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu mengantarkan makanan dan kipas angin untuk anak Ferdy Sambo yang sekolah di SMA Taruna Nusantara, Magelang.

Namun, Bharada Richard kaget saat Putri mendadak menelepon sambil menangis-nangis.

Tanpa berpikir panjang, Ricky dan Richard langsung menuju kediaman Sambo di Puri Cempaka Residence, Banyurojo, Mertoyudan, Magelang.

Sesampainya di rumah, Ricky dan RIchard pun terkejut saat melihat ART rumah yang sedang menangis.

Sementara itu, Kuat Ma'ruf sopir kepercayaan Sambo juga hanya terdiam berdiri di depan kamar Putri.


"Ada apa, Om?" tanya Ricky kepada Kuat.

Kuat lantas cerita sempat melihat Yosua berdiri tangga sebelum berlari sambil menangis.

Kuat pun langsung meminta ART untuk memeriksa keadaan Putri. ART tersebut lantas terkejut saat melihat Putri tergeletak di kamar mandi.

Ricky yang kebingungan lantas berusaha mengulik informasi dan kemudian bertanya langsung ke Yosua.

"Ada apa, sih, Yos?" tanya Ricky.

"Nggak tahu, Bang, kenapa Kuat tiba-tiba marah dengan saya?" jawab Yosua.

Yosua kemudian menemui Putri di kamar dan berbicara empat mata.

Ricky kala itu tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan Yosua dan Putri karena sedang berjaga di depan kamar.

Di sisi lain, Kuat juga tak tahu pasti apa yang terjadi antara Yosua dan Putri.

Namun, Kuat mengaku sempat mendengar kabar dari ART bahwa Yosua marah-marah hingga membanting pintu dapur rumah.

Kuat yang mulai curiga berusaha meneriaki Yosua sambil menggedor kaca. Namun, teriakan itu tak dipedulikan Yosua yang kemudian kabur melalui dapur.

Kuat dan ART lantas berusaha mengangkat Putri dari kamar mandi. Tiba-tiba saja, Yosua kembali lagi dan berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Bisa saya jelaskan, Om. Bisa saya jelaskan," ujar Kuat menirukan perkataan Yosua kala itu.

"Di situ saya emosi. Saya turun. 'Ibu kamu apain?' Tapi Yosua malah berlari ke arah dapur lagi. Di situ kan ada meja makan, saya spontan ambil pisau. Saya kantongi pisau itu dan balik lagi ke atas mengangkat Ibu bareng S. Karena S, kan, perempuan, saya bantu (mengangkat) dari belakang," sambung Kuat dalam kesaksian sidang etik Ferdy Sambo.

Kuat juga mengaku tak berani untuk menanyakan langsung kepada Putri apa yang sebenarnya terjadi.

Sementara, Putri hanya menangis dan berujar bahwa Yosua telah berlaku sadis.

Kuat pun menyarankan Putri untuk melaporkan hal tersebut ke Sambo.

"Setelah saya ngomong seperti itu, Yosua manggil-manggil saya dari bawah sambil menangis, 'Om... Om....' Yosua lalu berdiri di depan kamar. Saya bilang 'tutup' (pintu). Saya takut dia bawa senjata nembak aja," kata Kuat.

Kuat juga cerita sudah melihat gelagat aneh Yosua sejak Senin (4/7). Kala itu, Kuat menilai Yosua telah berlaku kurang ajar karena berani membopong Putri yang sedang terbaring sakit di sofa untuk masuk ke kamar.

"Lho, kok, di sini? Kalau sakit, nggak di sinilah, di kamar," kata Kuat mengulang perkataan Yosua kepada Putri.

Kuat pun berusaha menegur Yosua yang dinilainya sudah kurang ajar kala itu.

"'Lho, ini Ibu, lho. Kamu (Yosua) siapa?'. Saya tidak suka perlakuan Yosua," cerita Kuat.

Setelah kejadian tersebut, pistol HS-9 dan senjata laras panjang yang dimiliki Yosua lantas disita oleh Ricky.

Putri juga sempat menasehati Kuat agar tidak berkelahi dengan Yosua dan menyelesaikan masalah secara baik-baik.

Kabar soal kejadian yang terjadi di Magelang lantas sampai di telinga Sambo.

Sambo langsung marah besar hingga merencanakan pembunuhan terhadap Yosua.

Sambo pun menginterogasi Yosua di rumah dinas kawasan Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Sambo berujar bahwa Yosua sudah tega berlaku kurang ajar saat interogasi tersebut.

Namun, Yosua masih berdalih dan mengaku bingung dengan tudingan Sambo tersebut.

"Kamu tega sekali sama saya. Kamu kurang ajar sekali sama saya," ucap Sambo seperti yang terungkap dalam persidangan etik.

"Tega apa, Komandan?" jawab Yosua.

Sambo lantas kembali menegaskan maksudnya dengan berujar bahwa Yosua telah kurang ajar kepada Putri.

Namun lagi-lagi, Yosua tetap berdalih dan mengaku tak tahu apa maksud pertanyaan Sambo.

"Kamu kurang ajar sama Ibu," tuding Sambo.

"Kurang ajar apa, Komandan?" jawab Yosua lagi.

Sambo semakin naik pitam ketika Yosua tidak mengaku dan malah seperti menantang.

Sambo pun akhirnya memerintahkan Yosua untuk jongkok.

"Jongkok, kamu, jongkok!" perintah Sambo.

Lanjutkan membaca, klik lipsus detikX selengkapnya DI SINI!

(ikh/ikh)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER