Keluarga Yakin Dibunuh, Rencana Nikah Brigadir Yoshua Bikin Sesak Dada

YOA | Insertlive
Senin, 18 Jul 2022 16:30 WIB
Penembakan di rumah Kadiv Propam menewaskan seorang anggota polisi, Brigadir J. Korban tewas akibat baku tembak dengan polisi lainnya, Bharada E. Keluarga Yakin Dibunuh, Rencana Nikah Brigadir Yoshua Bikin Sesak Dada (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta, Insertlive -

Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat telah pergi untuk selama-lamanya hingga menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan calon istrinya, Vera Simanjuntak.

Vera yang mengetahui kekasihnya meninggal dunia langsung bergegas menuju ke kampung halaman sang kekasih di Jambi. Ia pasrah karena rencana pernikahannya batal.

Brigadir Yoshua telah menjalin hubungan asmara dengan Vera selama delapan tahun. Tujuh bulan mendatang, keduanya berencana untuk melanjutkan hubungan tersebut ke jenjang pernikahan.

ADVERTISEMENT

Pernikahan dengan Vera rencananya akan digelar Brigadir Yoshua setelah dirinya lulus perwira.

"Rencana kalau sudah perwira dia (menikah), tinggal tujuh bulan lagi dia mau jadi perwira. Jadi mau nikah habis jadi perwira. Sudah delapan tahun berhubungan (dengan pacarnya)," kata Rohani Simanjuntak selaku pihak keluarga Vera Simanjuntak dilansir dari detikcom.

Lebih lanjut menurut Rohani, sekolah perwira bisa didapat Brigadir Yoshua berkat bantuan dari Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Bapak ini (Ferdy Sambo) yang menyekolahkan katanya," sebutnya.

Brigadir Yoshua sebelumnya tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah singgah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Insiden polisi tembak polisi tersebut terjadi pada Jumat (8/7).


Polisi mengklaim peristiwa saling tembak berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo. Brigadir J dituding melecehkan istri Ferdy Sambo di dalam kamar.

Sementara itu, keluarga Brigadir Yoshua tidak percaya dengan penjelasan dari Mabes Polri. Mereka menyebut Brigadir J diduga disiksa dan dibunuh.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus ini. Tim khusus tersebut dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

Komnas HAM dan Kompolnas turut disertakan dalam tim khusus itu. Kapolri menjamin proses penyelidikan, penyidikan, hingga temuan terkait kasus itu akan disampaikan transparan.

(yoa/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER