Ada Orang Tua Kaya Raya di Balik Pengusaha Sukses Dunia
Ucapan Indra Kenz yang menyebut bahwa terlahir miskin itu adalah privilege menarik perhatian Deddy Corbuzier dan Raymond Chin selaku CEO Ternak Uang. Keduanya lantas membahas perihal privilege dalam podcast terbaru.
Bicara soal privilege, Deddy beranggapan bahwa tak ada pengusaha sukses tanpa bantuan orang lain. Deddy kemudian mengambil contoh dari perjalanan hidup Jeff Bezos yang merupakan CEO Amazon.
"Kalau ngomongin orang susah terus privilege, Jeff Bezos, itu tahun 95 dia dapat bantuan 300 ribu dolar (setara Rp4 miliar) loh, buat mendirikan Amazon," kata Deddy mengawali pembicaraan bersama Raymond dikutip dari kanal YouTube miliknya.
Raymond lantas setuju dengan ucapan Deddy. Menurutnya, publik saat ini terlalu terlena dengan kesuksesan Jeff Bezos sehingga lupa bahwa ada bantuan besar di balik terciptanya Amazon.
"Semoga orang itu ingetnya dia di garasi, kok fotonya buluk banget, Amazon-nya nggak kayak gini, ini motor beberapa ratus juga kan, tapi orang lupa di belakang ada dukungan," timpal Raymond.
Lebih lanjut mengenai privilege, Deddy juga kembali mengingatkan publik tentang perjalanan hidup Mark Zuckerberg, Bill Gates, hingga Elon Musk.
"Jeff Bezos tahun 95 dapat 300 ribu dolar, Mark Zuckerberg itu orang tuanya ngelesin dia software development, berarti anak orang kaya ini, Bos. Bill Gates, drop out-nya dari Harvard. Terus ibunya Bill Gates itu vice president-nya United Way, yang bantu untuk masukin software dia ke IBM. Terus, Elon Musk, itu bapaknya punya tambang emerald di Afrika. Dari mana privilege-nya?" kata Deddy sambil tertawa.
Lantas, bagaimana tanggapan Raymond Chin mengenai privilege?
Menurut Raymond, terlahir miskin atau terlahir kaya hanyalah perbedaan langkah awal ketika seseorang ingin membangun usaha. Raymond beranggapan bahwa yang paling penting adalah pola pikir dan bagaimana seseorang dapat menggunakan privilege dengan baik dan benar.
"Privilege itu intinya starting point kan. Banyak orang bilang kayak starting point-nya beda-beda, yes, tapi belum tentu ending point-nya sama. Itu kan salah satu contohnya, ternyata bukan dari nol, tapi banyak juga yang keliput, banyak yang bangkrut," terang Raymond.
"Intinya itu gimana cara kita pakai privilege-nya. Itu aja. Mau mulai dari miskin, dari kaya, itu adalah mindset kalian, gimana caranya sampa elo sukses," pungkasnya.
(yoa/and)