Cari Keuntungan Jadi Motif ART Rampas Aset Ibunda Nirina Zubir

Polisi akhirnya mengungkapkan latar belakang Riri Khasmita, asisten rumah tangga yang mengambil aset tanah Cut Indria Martini, ibunda Nirina Zubir. Hal itu diungkapkan oleh Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat.

"Latar belakangnya mencari keuntungan uang sudah pasti. Dari hasil itu diuangkan dengan dua cara, yaitu dijual dan diagunkan," ujar Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat saat konferensi pers di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Kamis (18/11).

Riri Khasmita tidak melakukan aksi kejahatannya seorang diri. Riri dibantu oleh sang suami, Edrianto.

Riri Khasmita pun juga memiliki kenalan seorang notaris bernama Faridah dari PPAT Tangerang yang melancarkan aksinya. Riri Khasmita meminta tolong untuk mengurus sertifikat-sertifikat tanah milik Cut Indria Martini yang diduga telah dihilangkan pemiliknya.

Faridah pun butuh bantuan notaris lainnya, sebab keenam aset properti milik ibunda Nirina Zubir seluruhnya berada di wilayah Jakarta Barat.

Faridah mengajak Ina Rosaina dan Erwin Riduan dari PPAT Jakarta Barat. Kelima orang itu pun saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pemalsuan surat dan dijerat dengan pasal 263, 264, 266 KUHP ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.

Saat ini baru tiga tersangka yang ditahan oleh polisi. Tiga tersangka itu adalah Riri Khasmita, Edrianto, dan Faridah. Sedangkan Ina Rosaina dan Erwin Riduan masih bebas berkeliaran lantaran belum memenuhi panggilan polisi sebagai tersangka.

"Ada dua klaster, pelaku dan notaris. Peran suami istri, dia mendapatkan untuk pengurusan surat tanah kemudian yang memerintahkan meninggal dunia. Kemudian minta tolong ke notaris," tukas Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat.