Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Protokol Kesehatan Mulai Kendor, Pemkot Pasuruan Perketat Tindakan

kpr | Insertlive
Rabu, 23 Dec 2020 15:22 WIB
Protokol Kesehatan Mulai Kendor, Pemkot Pasuruan Perketat Tindakan / Foto: Unsplash / Martin Sanchez
Jakarta, Insertlive -

Warga Pasuruan tampaknya sudah mulai jengah atas kebijakan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Tampak dari mulai kendornya penerapan protokol kesehatan di Pasuruan, Jawa Timur.

Sejak libur panjang akhir bulan Oktober lalu, memang angka kasus terkonfirmasi COVID-19 mengalami peningkatan. Tentunya pemerintah kota Pasuruan khawatir pada libur Natal dan tahun baru kali ini, akan menimbulkan kluster baru COVID-19.

"Protokol kesehatan, memang karena mungkin kejenuhan masyarakat juga sudah mulai abai. Dan kami sebagai satgas tetap melakukan pendisipilan protokol kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, dr Shierly Marlena, Rabu (23/12/2020).

Pemerintah pun kembali melakukan pendisiplinan atas penerapan protokol kesehatan. Bekerja sama dengan Satgas COVID-19, Kepolisian maupun TNI, para petugas membagikan masker dan stiker ajakan untuk selalu mengenakan masker.

"Kita sosialisasikan protokol kesehatan sambil membagi masker ke pengendara roda dua dan roda empat. Juga pada tukang becak dan pengguna jalan lainnya," kata Kasat Lantas Polres Pasuruan Kota AKP Yudiyono.


Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI, dr. Sudjarwo, menegaskan bahwa kampanye mengenai kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan harus dilakukan. Hal ini guna menghindari kendornya penerapan protokol kesehatan yang dilakukan masyarakat.

"Makanya sekarang mulai diketati lagi. Masyarakat sudah jenuh. Kita jangan ikut bosan untuk mengingatkan masyarakat," terang Sudjarwo.

Terlebih menjelang libur Natal dan tahun baru kali ini, Sudjarwo meminta masyarakat agar memilih tempat wisata yang terbuka dan tidak berpotensi terjadinya kerumunan. Protokol kesehatan juga diharapkan selalu diterapkan selama berlibur.

"Tolong hindari wisata-wisata yang sifatnya bisa tumbuhkan kerumunan. Kalau ingin rekreasi ya cari tempat yang nggak ramai dengan pengunjung, tempat terbuka, wisata alam," harap Sudjarwo.




(kpr/syf)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK