Kasus Aktif Covid-19 di Kaltara Rendah, Ketua Satgas: Jangan Kendor
Doni Monardo, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menuturkan apresiasi kepada seluruh komponen dan jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) atas upaya penanganan Covid-19.
Kasus Covid-19, kata Doni, dinilai dapat dikendalikan dengan baik.
"Kita memberikan apresiasi atas upaya dari seluruh komponen masyarakat di Kalimantan Utara. Telah membuktikan bahwa kasus dapat dikendalikan," kata Doni dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara di Kantor Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (9/11), berdasarkan situs Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB).
Berdasarkan analisis hasil akumulasi data perkembangan kasus COVID-19 di Tanah Air, Provinsi Kaltara menjadi salah satu wilayah dengan angka kasus aktif rendah bahkan di atas rata-rata kasus skala nasional.
"Jadi ini menjadi salah satu yang terkecil dalam skala Nasional," jelas Doni.
Akumulasi per Senin (9/11), kasus COVID-19 di Kaltara memiliki penambahan sebanyak empat kasus dan totalnya menjadi 897.
Sementara untuk pasien sembuh mengalami peningkatan menjadi 786 setelah ada penambahan sebanyak 3 orang. Kemudian untuk kasus meninggal hingga sejauh ini ada sebanyak 10 orang dan tidak ada laporan penambahan untuk hari ini.
Tentunya Doni mengingatkan agar pencapaian tersebut harus dijaga dan ditingkatkan lagi sehingga kasus COVID-19 dapat lebih dikendalikan dengan baik.
Selain itu, Doni juga mengingatkan agar prestasi dari pengendalian dan penanganan COVID-19 lantas tidak membuat jajaran Pemerintah Provinsi Kaltara cepat puas dan menurunkan performa serta kewaspadaan.
Sebab, mempertahankan angka kasus jauh lebih sulit dan hal itu menjadi tantangan yang harus diantisipasi dengan baik.
"Jangan anggap ini sudah selesai. Jangan sampai kendor. Kita harus konsisten," jelas Doni.
Pemerintah mengimbau agar seluruh masyarakat Indonesia terus menjalani protokol kesehatan dan gaya hidup 3M mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Kemudian, pemerintah juga menegaskan agar semua warga menghindar dari kerumunan dan mengurangi aktivitas di luar rumah.
(syf/syf)