Trauma Pernah Diperkosa, Wanita Ini Enggan Pakai Masker

Di masa Pandemi COVID-19 yang tengah melanda hampir seluruh negara di dunia ini, setiap masyarakat diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan demi meminimalisir risiko penularan COVID-19. Salah satu protokol kesehatan yang juga wajib diterapkan yaitu mengenakan masker saat hendak bepergian keluar rumah.

Namun masih saja ada beberapa orang yang enggan mengenakan masker ketika melakukan aktifitas di luar rumah. Banyak alasan orang enggan memakai masker. Seperti wanita ini yang enggan mengenakan masker bukan karena tak mengindahkan protokol kesehatan, akan tetapi wanita bernama Georgina Fallows mengaku bahwa dirinya keberatan untuk mengenakan masker lantaran memiliki trauma.

Georgina mengaku bahwa dirinya merasa tak nyaman ketika mengenakan masker karena memiliki pengalaman pahit pernah dilecehkan oleh seseorang. Wanita ini pun berencana akan menyadarkan khalayak ramai agar tak langsung mengkritik seseorang yang tak mengenakan masker.

"Mengenai perkosaanku, dia mendekap mulutku dengan tangannya, karena itu, semua yang menutupi mulutku, bahkan masker oksigen akan memicu kilas balik (pada kejadian itu). Itu sangat membuat stres. Secara fisik, itu terasa seperti aku ada di sana lagi dan dia memperkosaku dan aku sedang sekarat," kata Georgina kepada The Guardian.

Bahkan Georgina telah mencoba meminta bantuan kepada tujuh organisasi untuk mengajukan kepada menteri orang disabilitas, kesehatan, dan pekerjaan Inggris agar apa yang tengah dialami olehnya ini dapat menjadi perhatian pemerintah. Tak hanya itu, wanita berusia 29 tahun ini juga berharap ada kampanye publik terkait pengecualian penggunaan masker.

"Kamu tidak bisa melihat ku dan tahu bahwa aku pernah diperkosa tapi itu benar dan itu adalah masalah besar untukku. Aku menghabiskan banyak waktu untuk mencoba melupakan apa yang terjadi padaku. Aku tidak butuh ditantang mengenai ini tiga atau empat kali sehari, aku hanya mencoba menjalani hidup. Yang dibuatnya adalah mengingat ku akan sesuatu yang aku ingin sekali lupakan," ujarnya

Perwakilan Rape Crisis England & Wales mengatakan pihaknya telah mendapatkan pengaduan serupa dengan yang dialami Georgina. Badan amal itu juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar menunjukkan rasa empatinya kepada pihak yang memiliki trauma ini.

"Tolong jangan berasumsi semua yang tanpa penutup wajah itu egois, bodoh, atau tidak peduli. Tidak ada justifikasi untuk menindas orang asing mengenai keadaan personal mereka yang mungkin kamu tidak bisa tahu," kata perwakilannya Katie Russell.

Organisasi hidden Disabilities UK memberikan solusi dengan memberikan tanda berupa lanyard bermotif bunga matahari kepada orang yang tidak bisa mengenakan masker. Namun hal tersebut masih menjadi pro kontra di masyarakat. Banyak yang beranggapan jika hal tersebut tidak efektif dan bisa terjadi kebohongan. Pemerintah pun diharapkan dapat mengeluarkan kartu pengecualian untuk orang yang memiliki masalah traumatik seperti ini.

Meskipun demikian, Insertizen yang tidak memiliki trauma harus selalu ingat pesan ibu untuk menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun secara berkala ya.

[Gambas:Video Insertlive]