Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Presiden Macron Dianggap Hina Islam, Negara Arab Boikot Produk Prancis

DIS | Insertlive
Selasa, 27 Oct 2020 10:31 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: instagram.com/emmanuelmacron)
Jakarta, Insertlive -

Ajakan memboikot produk Prancis menggema di kawasan Arab dan Timur Tengah usai Presiden Emmanuel Macron mengkritik dan dianggap melukai umat Islam. Aksi tersebut telah berlangsung di Kuwait dan Qatar.

Puluhan toko di Kuwait membuktikan pemboikotan tersebut dengan mengunggah foto di media sosial yang memperlihatkan sejumlah pekerja yang mengeluarkan keju olahan Prancis dari rak.

Di Doha, sejumlah pekerja jaringan supermarket Al Meera mengeluarkan selai St. Dalfour buatan Prancis dari rak serta ragi Saf-Instant.


Pada pernyataan tertulis, pihak Al Meera dan operator grosir lainnya, Souq Al Baladi, mengatakan akan menarik produk Prancis dari toko hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut.

Diketahui, pernyataan Macron tersebut terkait sebagai tanggapan atas pembunuhan guru sejarah, Samuel Paty. Paty dibunuh setelah memperlihatkan kartun Nabi Muhammad saat mengajar.  

Kejadian itu membuat Macron menyebut pelaku pemenggalan sebagai radikal dan memerintahkan aparat setempat untuk menutup masjid yang diduga menyebarkan paham radikal.

Lalu, pada 23 Oktober, Macron kembali memantik perdebatan setelah mengatakan bahwa Islam adalah 'agama yang mengalami krisis di seluruh dunia'.

"Sekulerisme adalah pengikat persatuan Prancis. Jangan biarkan kita masuk ke dalam perangkap yang disiapkan oleh kelompok ekstremis, yang bertujuan melakukan stigmatisasi terhadap seluruh Muslim," ujar Macron.

Terkini, aksi pemboikotan itu membuat Macron panas dan meminta agar negara-negara Arab berhenti untuk mengeluarkan merek-merek Prancis dan memboikotnya dari pasar dan industri negara Timur Tengah juga Arab.



(dis/fik)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK