Teror Terhadap Wiranto, Ancaman Pembunuhan hingga Penusukan
Kamis, 10 Oct 2019 20:52 WIB
Wiranto/Foto: Detik.com/Rengga Sancaya
Lewat video kejadian yang beredar di media sosial, terlihat pelaku penyerangan Wiranto adalah seorang pria. Ia menyerang Jendral Purnawirawan yang baru turun dari mobil itu dari arah kiri. Akibat kejadian itu, Wiranto mendapat dua luka tusuk di bagian dada dan perut kirinya.
Baca Juga : Detik-detik Wiranto Ditusuk Pria Tak Dikenal |
"Biasa ada pejabat minta salaman... sebagai pejabat, beliau kan menyalami juga. Tapi bagian pengamanan internal juga melakukan pengamanan. Tapi dalam waktu yang relatif sangat singkat seorang yang diduga pelaku itu langsung menusukkan benda tajam kepada beliau," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, dilansir dari Detik.com.
Tak hanya Wiranto, Kapolsek Menes Kompol Dariyanto dan seorang ajudan Wiranto pun turut menjadi korban penusukan. Mereka berdua terkena sabetan pisau kala hendak menghalau pelaku yang dengan cepat menyerang Wiranto.
Sebelum ke Alun-alun Menes, Wiranto sempat menghadiri acara di Universitas Mathlaul Anwar. Ia hadir di sana untuk mendengar aspirasi mahasiswa dan berjanji menyampaikan langsung aspirasi itu kepada presiden.
Langsung Diterbangkan ke Jakarta
Usai penusukan terjadi, Wiranto dan dua korban lainnya dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang, Banten. Tak lama setelah mendapat pertolongan pertama di RSUD Berkah, Wiranto pun langsung diterbangkan ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat menggunakan helikopter untuk menjalani operasi.
Pemindahan Wiranto dari RSUD Berkah ke RSPAD Gatot Subroto diketahui dilakukan atas perintah Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi yang menyambangi RSPAD tak lama setelah Wiranto sampai mengakui hal tersebut.
"Tadi hanya beberapa menit setelah kejadian, penusukan dengan pisau oleh teroris kepada Menko Polhukam Bapak Wiranto, saya langsung dapat laporan dan saat itu juga saya perintahkan di lapangan untuk segera dibawa dengan heli menuju Jakarta ke RSPAD," ungkapnya.
Tak hanya Presiden Jokowi yang datang menjenguk Wiranto. Sejumlah tokoh publik seperti Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Panglima TNI Marsekal Hadi Thahjanto, Menpan RB Syahruddin, Kapolri Tito Karnavian, Wakil Presdien Jusuf Kalla dan Wakil Presiden ke-6 Tri Sutrisno pun turut hadir di RSPAD Gatot Subroto.
Pelaku Diduga Simpatisan ISIS
Usai kejadian penusukan, pelaku yang masih berada di lokasi kejadian pun langsung diamankan oleh polisi. Pria berkaus hitam dan celana putih itu diringkus polisi bersama satu tersangka lain yaitu seorang perempuan yang mengenakan kerudung beserta cadar.
Pelaku belakangan diketahui bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan Fitri Andirana. Mereka adalah pasangan suami istri yang mengontrak di Kampung Sawah, dekat Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang.
Melansir Detik.com, kedua pelaku penusukan Wiranto diduga sebagai simpatisan ISIS. Mereka diduga telah terpapar paham radikal sehingga nekat menyerang Wiranto dengan senjata tajam.
"Informasi yang saya dapat dari Kabid Humas pelaku diduga terpapar paham radikal ISIS. Masih kita dalami. Densus 88 juga masih mintain keterangan para tersangka. Tersangka juga kan kondisinya boleh dikatakan tidak alami luka sedikit pun," papar Dedi Prasetyo, Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri di Mabes Polri, Jakarta.
Setelah diselidiki lebih dalam, BIN mengonfirmasi bahwa kedua pelaku tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah (JAD). JAD adalah organisasi yang diketahui berafiliasi dengan ISIS yang kerap membuat aksi teror di Indonesia.
"Bahwa dari dua pelaku ini kita sudah bisa mengidentifikasi bahwa pelaku adalah kelompok JAD Bekasi," ujar Kepala BIN Budi Gunawan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Wiranto Adalah Target Pembunuhan
Jauh sebelum ditusuk di Pandeglang, Banten, tepatnya lima bulan lalu, nama Wiranto pernah disebut menjadi target pembunuhan pada kerusuhan 22 Mei 2019. Hal ini terungkap berdasarkan pengakuan para perusuh aksi demo itu.
Namun ancaman tersebut tak membuat Wiranto gentar. Ancaman pembunuhan yang mengintai dirinya justru memacu keberaniannya.
"Memang yang diancam tidak hanya empat orang, ada pejabat-pejabat lain yang juga diancam seperti yang saya alami. Tapi saya kira kita tidak perlu surut dengan ancaman itu. Dan kita tetap teguh untuk menegakkan kebenaran, menegakkan keamanan nasional," ujar Wiranto di Kemenko Polhukam, Selasa (28/5) dilansir Detik.com.
Kini ancaman pembunuhan itu pun terpampang jelas di depan mata. Kejadian penusukan Wiranto ini menjadi momentum besar bagi pemerintah dan aparat keamanan untuk lebih ketat lagi melindungi masyarakat Indonesia dari ancaman terorisme.
VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Polri Beberkan Kronologi Wiranto Ditusuk di Banten
Kamis, 10 Oct 2019 15:04 WIB
Pelaku Penusukan Wiranto Adalah Suami Istri
Kamis, 10 Oct 2019 14:48 WIB
Kondisi Wiranto di RS, Butuh Bantuan Selang Oksigen
Kamis, 10 Oct 2019 14:12 WIB
Lindungi Wiranto yang Kena Tusuk, Kaprolsek Menes Terluka
Kamis, 10 Oct 2019 14:05 WIB
Kronologi Penusukan Wiranto di Pandeglang
Kamis, 10 Oct 2019 13:49 WIB
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK