Sunan Kalijaga Angkat Suara tentang Kasus Ikan Asin

Jakarta, Insertlive - Perseteruan Galih Ginanjar dengan mantan istrinya, Fairuz A Rafiq, terus berkembang semakin heboh.

Pasalnya, kedua pihak dibela oleh kuasa hukum tersohor Indonesia. 

Lalu, bagaimana Sunan Kalijaga yang juga seorang pengacara menanggapi kasus tersebut?

Sunan Kalijaga/ Foto: Vandino

"Kalau saya melihatnya secara hukum, mestinya ada dugaan pelanggaran hukum yang diduga dilakukan oleh Galih dari pernyataannya mengenai organ keintiman seorang wanita, yang pada saat itu sedang diwawancarai oleh pemilik salah satu akun Youtube," ujar Sunan Kalijaga saat ditemui di Studio Trans TV, Jakarta Selatan, Kamis (4/7).

Selain menyoroti pernyataan dari Galih Ginanjar tentang ikan asin, Sunan Kalijaga juga sangat menyayangkan tindakan dari si pengunggah video, yakni Rey Utami dan Pablo Benua.

"Katakanlah apa yang dikatakan mister G ini benar tentang mantannya, tapi kan seharusnya bahasa yang bisa menyinggung atau bisa mengundang dugaan pidana itu tidak di-upload. Sekarang jadinya ditonton banyak orang, ini yang sangat saya sayangkan," ucap Sunan Kalijaga.

Pilihan Redaksi Tangani Kasus Ikan Asin, Farhat Abbas: Tak Perlu Pakai Dasi Kupu-kupu Keringat Galih Ginanjar Bercucuran usai Dilaporkan oleh Fairuz Farhat Abbas Sarankan Galih Ginanjar Minta Maaf kepada Fairuz

Langkah yang dilakukan pihak Fairuz A Rafiq melaporkan dengan Undang-undang ITE sebagai pihak yang merasa dirugikan juga dinilai tepat oleh Sunan Kalijaga.

"Dugaan peristiwa pelanggaran pidananya yang sesuai dengan Undang-undang ITE, siapa yang membuat, terus juga siapa yang mengatakan, lalu juga siapa yang mendistribusikan, yang berdampak atau menyebabkan seseorang dalam hal ini mantannya menjadi malu, merasa dilecehkan, merasa tidak pantas lah," ungkap ayahanda Salmafina itu.

"Hukum itu ketika seseorang ada yang merasa dirugikan dan bisa menyampaikan alat-alat buktinya, ya itulah dikatakan seorang korban. Ketika ada korban, ada bukti, dan ada saksi maka ini bisa dikatakan satu peristiwa pidana," pungkasnya. 

(aca/syf)