3 Jenis Sushi Favorit Orang Indonesia Ini Berisiko Beracun, Pakar Beber Alasannya

Meski berasal dari Jepang, sushi menjadi salah satu makanan favorit warga Indonesia.
Makanan itu terdiri dari nasi yang dikepal dengan ukuran sekali makan dan dilengkapi dengan daging mentah atau matang.
Topping pelengkap sushi sangat beragam seperti ikan salmon, tuna, belut, makarel, udang, telur dadar hingga daging kepiting.
Sushi biasa disajikan dengan pelengkap wasabi, kecap asin, hingga acar jahe merah.
Namun dari sekian banyaknya jenis sushi yang tersedia, ada yang berisiko menyebabkan keracunan lo.
Melansir Huffpost, seorang direktur senior sekaligus pakar keamanan pangan dari Microbac Laboratories, Sam Martin, menyebut ada risiko tinggi terjadi keracunan makanan pada sushi dengan topping ikan mentah.
Sushi dapat beracun lantaran makanan mentah pada topping itu memiliki bakteri yang berbahaya.
Jumlah bakteri yang ada pada ikan mentah bergantung dari cara ikan itu dipelihara dan disimpan.
"Bakteri yang paling umum ditemukan pada ikan mentah adalah Listeria monocytogenes, Vibrio, dan Salmonella," beber Sam Martin.
"Kemunculan bakteri ini tidak terlalu bergantung pada jenis ikan, tetapi lebih disebabkan oleh air tempat ikan itu hidup serta cara ikan tersebut diproses dan disimpan setelah ditangkap," lanjutnya.
Ikan mentah yang disimpan di bawah suku 4,4 derajat Celsius dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang membahayakan tubuh.
Selain itu salmon juga memiliki risiko parasit yang lebih tinggi dibandingkan ikan lain. Jumlah cacing pita pada daging salmon juga meningkat dalam beberapa waktu ke belakang.
"Risiko infeksi paling tinggi terjadi ketika mengonsumsi salmon mentah atau setengah matang, seperti jenis yang ditemukan dalam sushi. Salmon mentah juga dapat membawa bakteri berbahaya yang lebih umum seperti salmonella, Vibrio vulnificus, dan E. coli," jelas Sam Martin.
Selain jenis sushi ikan mentah dan salmon, sushi dengan topping belut juga berpotensi membawa parasit yang berbahaya bagi tubuh.
Ada baiknya, belut pada sushi disajikan dalam keadaan matang karena panas bisa membunuh bakteri.
Ahli gastroenterologi Dokter Will Bulsiewicz menyarankan untuk mengonsumsi sushi matang demi menghindari risiko kesehatan atau keracunan.
(agn/agn)
Menjajal Beragam Kuliner Khas Jepang di Pusat Jakarta
Kamis, 08 May 2025 19:40 WIB
Rekomendasi Katsu Autentik Khas Jepang di Jakarta, Asyik Buat Bukber Selama Ramadan
Rabu, 05 Mar 2025 12:04 WIB
Kevin Sanjaya Tawarkan Sensasi Santap Japanese Grill Berkualitas
Rabu, 22 Jan 2025 23:12 WIB
Bukan dari Jepang, Ini Negara Asli Sushi
Rabu, 25 Sep 2024 20:00 WIBTERKAIT