Review 'Aku Bukan Jodohnya', Film Remaja Sarat Akan Pesan Agama
Pernah mengalami patah hati, Syakir jadi terinspirasi untuk membuat film bergenre drama remaja romantis yang relevan dengan kisah percintaan anak zaman sekarang dan dibalut dengan komedi serta mengandung banyak pesan moral dan agama.
Film Aku Bukan Jodohnya menceritakan kisah cinta Bagas (Syakir Daulay) dan Nadhira (Ica Maysha). Bagas merupakan sosok yang sopan dan menghargai perempuan, tetapi tidak yakin akan kekuatan cinta. Bahkan dia pikir, cinta akan kalah dengan hal-hal lain seperti harta.
Namun, pertemuannya dengan Nadhira, seorang perempuan cantik dan ceria, membuat Bagas mulai mengerti rasanya mencintai hingga sakit hati.
Film Aku Bukan Jodohnya penonton dibawa untuk melihat lucunya seorang remaja bila sedang jatuh cinta. Bagaimana mereka mulai menyadari perasaannya dan mulai menyatakan cintanya.
Seperti cerita cinta pada umumnya, setelah manisnya jatuh cinta, akan ada kisah patah hati yang menyayat hati. Pada film ini, penonton akan dikejutkan oleh plot twist yang akan membuat emosi penonton jadi campur aduk, sedih, kesal, dan tidak habis pikir.
Tidak hanya soal cinta, film Aku Bukan Jodohnya juga mengandung nilai persahabatan, kekeluargaan dan agama. Di sini sangat diperlihatkan bagaimana peran orang tua sangat penting dalam kehidupan seorang anak, bahkan saat mereka jatuh cinta.
Dalam film ini, Syakir juga menyelipkan banyak pesan agama untuk para remaja dan orang tua. Dia menyampaikan lewat film ini bahwa penting bagi remaja untuk menguatkan imannya agar tidak terlarut dalam sakit hati. Jatuh cinta boleh, tapi saat sakit hati tetap harus bangkit dan kembali mengejar cita-cita.
Film Aku Bukan Jodohnya merupakan film kerja sama antara TawafTV dan Indonesia Mengaji yang didukung oleh rumah produksi Syakir Pictures dan Arkana Films.
Film ini bisa dinikmati secara eksklusif di aplikasi MAXstream, yang bisa diunggah di Google Play dan App Store ataupun dinikmati di www.MAXstream.tv secara premium mulai 30 Desember 2021.
(ksa/and)