- Film-film Indonesia yang bergenre drama memang tak akan ada habisnya. Urusan cinta seolah menjadi makanan sehari-hari bagi para pecinta film Tanah Air.
Namun, sayangnya, cinta memang tak seindah seperti apa yang diharapkan. Terkadang kita harus siap menerima kenyataan pahit bahwa seseorang yang kita cintai memang tidak ditakdirkan untuk bersama.
Mika adalah film drama Indonesia yang pernah dirilis pada 2013 lalu. Film ini adalah kisah nyata yang diadaptasi dari novel Waktu Aku Sama Mika yang ditulis oleh Indi. Disutradarai oleh Lasja Fauzia Susatyo dan dibintangi oleh Vino G. Bastian dan Velove Vexia.
Mika menceritakan seorang gadis periang bernama Indi (Velove) yang dunianya seketika berubah total saat ia didiagnosa mengidap penyakit scoliosis. Kondisi kesehatannya itu membuatnya harus menggunakan besi penyangga tubuh (brace) selama 23 jam setiap hari.
Sampai pada suatu hari, Indi bertemu dengan seorang pria cuek bernama Mika (Vino). Pertemuan tak terduga membuat keduanya semakin dekat. Sayangnya, ketika hubungan mereka semakin dekat, Mika mengungkapkan satu rahasia tentang dirinya: Ia mengidap penyakit AIDS.
Masalah satu persatu berdatangan ketika kondisi Mika semakin melemah dan masalalunya mulai terungkap. Ayah dan Ibu Indi tak menyutujui kedekatannya dengan Mika, tapi mereka tak mengetahui banyak hal indah yang telah dilakukan Mika untuk Indi.
Pada suatu waktu, Mika sudah tak kuat lagi menahan dirinya yang semakin memburuk. Hingga akhirnya Mika menghembuskan napas terakhirnya di pelukan Indi. Kematian Mika membuat Indi sangat sedih dan hancur. Magic Hour adalah film drama dibalut dengan komedi yang rilis pada 2015 lalu. Film garapan sutradara Asep Kusdinar ini dibintangi oleh Dimas Anggara, Michelle Ziudith, Rizky Nazar dan lain sebagainya.
Magic Hour bercerita tentang kisah cinta yang mempertemukan Raina dan Dimas dengan cara yang tak terduga. Raina terpaksa menemui Dimas atas permintaan saudara tirinya, Gweny. Gweny dijodohkan oleh Ibunya dengan anak seorang temannya yaitu Dimas. Gweny merasa tak terima dengan perjodohan itu lalu meminta Raina untuk menemui Dimas.
Ternyata setelah bertemu dengan Dimas, Raina merasakan momen penuh keajaiban yang mampu melepas rasa sedih. Seiring berjalannya waktu mereka saling mencintai dalam pertemuan yang tak terduga itu.
Rasa cinta yang dirasakan Raina terhadap Dimas justru membuatnya bimbang. Raina merasa tak enak hati dengan sahabatnya, Toby yang ternyata juga mencintai dirinya. Kisah cinta Raina dan Dimas menjadi rumit ketika dibenturkan dengan keluarga dan persahabatan.
Waktu berlalu, Dimas ternyata mengidap penyakit parah yang membuatnya harus terbaring di rumah sakit. Di saat yang lain pula Raina mengalami kecelakaan yang harus membuat pengelihatannya hilang. Atas dasar cinta, Dimas mendonorkan matanya untuk Raina tanpa sepengetahuannya. Dimas merasa harus melakukan itu karena ia tahu hidupnya tak lama lagi.
Heart adalah film drama yang rilis pada tahun 2006. Film ini disutradarai oleh Hanny R. Saputra serta dibintangi oleh Irwansyah, Nirina Zubir dan Acha Septriasa. Drama yang menceritakan tentang kisah cinta dua anak remaja dari kecil sampai dewasa, situasi berubah ketika hadirnya wanita lain.
Rachel (Nirina Zubir) adalah gadis tomboy berpenampilan cuek yang bersahabat dengan Farel (Irwansyah). Persahabatan mereka berdua tak lekang oleh waktu. Hingga akhirnya datang sosok wanita bernama Lunna (Acha Septriasa) yang merubah segalanya.
Hadirnya Lunna dalam hidup Farel membuat perekat yang terjalin dengan Rachel kian memudar. Farel lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Lunna ketimbang Rachel. Muncul kecemburuan yang membuat Rachel merasa kesepian.
Panykit yang diidap Lunna ternyata membuatnya tak bisa lama lagi berhatan hidup. Sampai suatu ketika Rachel mengalami kecelakaan luar biasa yang membuatnya kehilangan semangat untuk hidup. Rachel kemudian mendonorkan hatinya untuk agar Lunna tetap bertahan hidup sementara Rachel harus kehilangan nyawanya.
Radit dan Jani rilis pada tahun 2008. Film ini disutradara oleh Upi Avianto dan dibintangi oleh
Vino G. Bastian dan Fahrani.
Film ini menceritakan kisah cinta yang dialami oleh Radit (Vino) dan Jani (Fahrani), pasangan muda yang nekat menikah walau mendapat tentangan dari orang tua Jani. Mereka hidup bersama tanpa tujuan yang jelas dan pekerjaan yang tetap.
Pada suatu hari, Jani mendapati dirinya ternyata hamil. Kerasnya kehidupan membuat merka terbangun dari kenyataan. Semenjak Jani hamil, Radit merasa bahwa hidupnya harus berubah. Radit pun menjauhkan narkoba yang telah membuatnya kecanduan dan berusaha mencari penghasilan tetap untuk menghidup Radit dan calon buah hatinya.
Sayangnya harapan Radit untuk melihat anaknya lahir tak sesuai dengan kenyataan. Orangtua Jani membenci sosok Radit dan membuatnya keduanya berpisah. Jani dijodohkan dengan pria pilihan dari orangtuanya. Pada suatu waktu di sebuah taman, Radit hanya termenung dan menangis melihat anaknya sudah bahagia dengan pria lain yang telah menjadi suami Jani.
Love For Sale adalah film yang rilis pada tahun 2018. Film ini disutradarai oleh Andibachtiar Yusuf dan dibintangi oleh
Gading Marten dan
Della Dartyan.
Love For Sale mencertikan tentang sosok Richard Wijaya (Gading Marten) seorang pengusaha bidang percetakan yang selalu merasa kesepian. Richard akhirnya mencari pendamping hidup melalui sebuah aplikasi biro jodoh. Akhirya takdir mempertemukannya dengan seorang wanita bernama Arini (Della Dartyan).
Waktu terus berlalu, keduanya hidup bahagia dalam satu rumah. Richard merasa bahagia memiliki Arini di dalam hidupnya. Richard tak lagi pernah merasa kesepian.
Namun, tanpa alasan yang jelas, Arini tiba-tiba saja hilang dari kehidupan Richard. Sontak hal tersebut membuat Richard hancur berantakan. Richard bahkan telah mencari Arini kemana-mana dan tak menemukannya.
Para pegawainya merasa ada yang berubah dari sosok Richard, Richard tak lagi terlihat bahagia. Hingga pada akhirnya Richard memutuskan untuk meninggalkan usahanya sementara waktu untuk berpergian ke suatu tempat yang sunyi. Richard merasa hidupnya hancur tanpa Arini.