Buntut Kematian Dosen Untag, AKBP Basuki Dipecat usai Terbukti Seatap Tanpa Nikah

Polda Jawa Tengah (Jateng) mencopot AKBP Basuki dari jabatan Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng.

Basuki dinilai melanggar kode etik Polri atas kasus kematian dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang inisial D (35) alias Levi.

Pencopotan ini dilakukan pada Senin (24/11) lalu.

"Betul sudah dicopot dari jabatannya," kata Artanto pada detikcom.

Saat ini, jabatan Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng masih kosong setelah Basuki resmi dicopot.

"Untuk sementara yang saya ketahui kosong," bebernya.

Artanto menambahkan bahwa Basuki selama dua tahun tinggal seatap tanpa menikah di Mimpi Inn Kostel.

Meski demikian, Basuki disebutkan masih pulang ke rumahnya di Kecamatan Tembalang.

"(Basuki masih pulang ke rumahnya yang di Tembalang?) Dua-duanya. (Maksudnya masih pulang ke rumah istrinya dan tinggal di tempat korban?) Iya," beber Artanto.

Bid Propam Polda Jateng sebelumnya melakukan pemeriksaan atas dugaan pelanggaran yang dilakukan AKBP Basuki pada Rabu (19/11).

Basuki dinyatakan melanggar Kode Etik Profesi Polri dan dipatsus (penempatan khusus) mulai 19 November hingga 8 Desember 2025.

"AKBP B diduga melakukan pelanggaran kode etik berupa tinggal bersama seorang wanita berinisial DLV tanpa ikatan perkawinan yang sah," kata Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Saiful Anwar, Kamis (20/11).

"Wanita yang merupakan dosen sebuah universitas di kota Semarang itu ditemukan tewas pada Senin, 17 November 2025 di sebuah kamar kos di wilayah Gajahmungkur, Kota Semarang," lanjutnya.

Dosen Untag inisial D alias Levi ditemukan meninggal karena sakit di salah satu hotel di Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.

Sebelum meninggal, D bersama seorang lelaki berusia 56 tahun yang disebutkan sebagai kekasihnya.