Home Viral Berita Viral

Kisah Viral Anak SD Berangkat Sekolah Naik KRL Subuh-subuh dari Parung ke Klender

Yogi Alfian | Insertlive
Rabu, 26 Nov 2025 14:15 WIB
Kisah Viral Anak SD Berangkat Sekolah Naik KRL Subuh-subuh dari Parung ke Klender (Foto: Tangkapan Layar)
Jakarta, Insertlive -

Media sosial heboh karena video viral memperlihatkan siswa SD asal Parung, yang berangkat sekolah sendirian ke Klender, Jakarta Timur. Siswa tersebut berangkat naik KRL sejak Subuh dari rumahnya.

Hal unik dari video tersebut adalah gelagat sang anak yang tak tampak seperti anak kecil pada umumnya. Anak itu terlihat seperti pekerja dewasa.

Di antara banyaknya penumpang KRL, anak itu sangat mencolok karena mengenakan segaram merah-putih. Dia bahkan tak canggung berada di keramaian orang dewasa.


Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Pendidikan Kecamatan Duren Sawit, Farida Farhah, menjelaskan awal mula bocah SD yang viral itu harus menempuh perjalanan jauh untuk sekolah. Menurutnya, bocah yang bernama Hafitar itu sebelumnya tinggal bersama ibunya di Kampung Sumur, Klender, tak jauh dari sekolah.

Situasi berubah ketika ayahnya meninggal dunia dan ibunya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga (ART) di wilayah Tangerang.

"Ayahnya meninggal lima tahun lalu, jadi ibunya harus bekerja. Pekerjaan itu baru dapat September kemarin. Karena mereka ngontrak di Klender, mau tidak mau anak ini ikut ibunya tinggal di Tangerang," kata Farida seperti dilansir dari detikcom, Selasa (25/11).

Di awal perpindahan, sang ibu mengantar-jemput Hafitar naik KRL setiap hari. Kemudian, setelah merasa anaknya cukup mandiri dan rute perjalanan sudah dipahami, Hafitar mulai dilepas naik KRL sendiri.

Hafitar dibekali kartu Commuter Line dan JakLingko. Sang ibu bahkan sudah berkoordinasi dengan petugas Stasiun Parung Panjang, Tanah Abang, hingga Buaran.

Perjalanan pulang-pergi sejauh itu membuat pihak sekolah khawatir. Farida mengungkap, jauh sebelum kisah ini viral, pihaknya sudah menyarankan perpindahan sekolah pada semester kedua. Tapi Hafitar menolak karena sudah merasa nyaman.

"Dia nggak mau pindah sekolah. Katanya gurunya baik-baik, teman-temannya juga. Ibunya juga nyaman dengan lingkungan orang tua murid di sini," ucapnya.

Tak hanya itu, sejumlah guru dan orang tua murid bahkan menawarkan tempat tinggal sementara bagi Hafitar. Namun, tawaran itu selalu ditolak sang ibu.

"Setelah viral, kami ambil inisiatif merawat Hafitar bersama. Hari Minggu kemarin dia akhirnya bersedia tinggal di rumah salah satu teman sekolahnya," ungkap Farida.

Pemindahan itu dilakukan setelah diskusi panjang dengan orang tua Hafitar dan keluarga yang menampung. Farida juga menjelaskan Hafitar kini setiap hari diantar-jemput keluarga temannya.

(yoa/fik)
VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT



FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK