Pria Jepang Menyelam 600 Kali untuk Mencari lstri yang Hilang Saat Tsunami, Endingnya Nyesek
Seorang pria jepang telah menyelam lebih dari 600 kali sejak 13 tahun yang lalu untuk mencari istrinya.
Pria itu adalah Yasuo Takamatsu yang tidak gentar untuk mencari sang istri, Yuko.
Wanita itu menghilang saat bencana tsunami pada Maret 2011 silam di pantai Onagawa, Prefektur Miyagi, Jepang.
Yuko menjadi salah satu dari 2.523 orang yang jasadnya tidak pernah ditemukan setelah gempa bumi berskala 9,0 Ritcher tersebut.
"Apakah kamu baik-baik saja? Saya ingin pulang," bunyi pesan terakhir dari Yuko untuk Yasuo Takamatsu.
Seminggu setelah tsunami itu, ponsel milik Yuko ditemukan di dekat kantornya dan meninggalkan sebuah pesan yang tidak terkirim.
"Tsunaminya sangat besar," bunyi pesan itu.
Setelah menemukan ponsel sang istri, Yasuo Takamatsu pun berniat untuk terus mencari dan menemukan sang istri, hidup maupun jasadnya.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada September 2013, Yasuo Takamatsu mendapatkan lisensi menyelam.
Ia setiap pekan mulai melakukan penyelaman di perairan sekitar Onagawa bersama dengan relawan lain untuk menggali reruntuhan di laut.
Selain itu, tindakan Yasuo Takamatsu ini bukan hanya untuk mencari jasad sang istri, tetapi sebagai bentuk penghormatan untuk sang istri yang abadi dalam hatinya.
Selama 13 tahun terakhir, pria yang kini berusia 67 tahun tersebut berharap bisa menemukan jasad sang istri.
Setelah kabar ini menjadi viral di media sosial, muncul isu tak terduga dari kisah cinta Yasuo Takamatsu untuk sang istri.
Endingnya Nyesek?
Akun Instagram biodawi_m_fajar mengunggah video yang menampilkan judul dari sebuah pemberitaan.
"Ternyata istrinya sudah menikah lagi setelah 11 tahun dicariin suaminya di laut sampai 600 kali," bunyi tulisan tersebut.
Namun, kabar ini tidak diketahui kebenarannya karena media asing pun tidak pernah memberitakan hal tersebut.
Pengguna media sosial pun ikut berkomentar dan menduga sang pemilik akun hanya ingin impresi dengan membuat berita hoaks.
(arm/arm)