Menteri Israel yang Ingin Hapus Ramadan, Ternyata Pernah Ancam Bom Nuklir Gaza
Menteri Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu menjadi sosok yang menuai kecaman dari dunia.
Amichai Eliyahu baru-baru ini menyerukan agar bulan suci Ramadan dihapuskan.
Amichai Eliyahu berdalih bahwa bulan Ramadan akan mengganggu perang yang sedang berlangsung di wilayah Gaza, Palestina.
"Apa yang disebut bulan Ramadan harus dihapus dan ketakutan kami atas bulan ini juga harus dihapus," kata Amichai Eliyahu kepada Army Radio dikutip dari Anadolu Agency pada Selasa (5/3).
Ini bukan kali pertama Amichai Eliyahu menjadi sorotan dan menuai kecaman dunia karena pernyataan kontroversinya.
Sebelum Israel melakukan agresi militer ke wilayah Gaza, Amichai Eliyahu juga sempat menyampaikan sebuah pernyataan yang membuat berang publik.
Amichai Eliyahu menyatakan bahwa Israel kala itu berkemungkinan menjatuhkan bom nuklir ke wilayah Gaza.
Eliyahu bahkan sangat menentang keras adanya pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Selain itu, Amichai Eliyahu juga menyebut masyarakat di Gaza sebagai orang-orang NAZI yang tak pantas hidup.
Bahkan, Amichai Eliyahu tak mau peduli bagaimana nasib warga Gaza bila diusir dari sana.
"Mereka bisa pergi ke Irlandia atau ke gurun, monster-monster di Gaza harus mencari solusi sendiri," kata Amichai Eliyahu.
Council on Muslim-American Relations (CAIR) melalui Wakil Direktur Eksekutif Edward Ahmad Mitchel lantas memberikan kecaman kepada Amichai Eliyahu.
Edward Ahmad Mitchel pun mendesak Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk mengecam Amichai Eliyahu.
"Sekali lagi, seorang pejabat pemerintah Israel secara terbuka menyuarakan pernyataan genosidal yang luput dikutuk oleh pemerintahan Biden. Cukup, sudah cukup," kata Edward Ahmad Mitchel.
"Pemerintah Israel terus berteriak kepada semua orang yang mau mendengarkan bahwa mereka meluncurkan perang terhadap seluruh penduduk Palestina, termasuk simbol-simbol kebudayaan mereka, dari gereja, masjid, hingga Ramadan sendiri," tutupnya.
(ikh/fik)