Negara Habiskan Biaya Segini untuk Padamkan Bromo gegara Flare Prewedding

agn | Insertlive
Rabu, 13 Sep 2023 08:40 WIB
Negara Habiskan Biaya Segini untuk Padamkan Bromo gegara Flare Prewedding
Jakarta, Insertlive -

Negara mengeluarkan uang yang sangat fantastis demi memadamkan api di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan pemerintah mengeluarkan uang Rp150 juta untuk menggunakan water bombing hanya untuk 1 jam.

Namun, harga itu ditaksir lebih mahal lantaran ada water bombing dilakukan menggunakan helikopter Super Puma yang memiliki harga tak murah.

ADVERTISEMENT

"Mungkin banyak yang belum tahu, water bombing itu 1 jam itu biayanya 11.500 US Dollar atau sekitar Rp150 juta itu," ucap Letjen Suharyanto di Pasuruan pada Jumat (8/9).

"Belum yang Super Puma itu, lebih mahal lagi. Makanya operasi udara ini jalan terakhir, operasi darat dulu laksanakan, jangan nunggu api besar," lanjutnya mengutip detikcom.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan water bombing menggunakan helikopter Super Puma dilakukan selama lebih dari 6 jam dengan melakukan total 17 kali water bombing ke 17 titik api di Bromo.

"Seharian ini total penerbangan 6 jam 29 menit. Total water bombing sebanyak 17 kali," tuturnya.

Sementara pada Minggu (10/9), water bombing dilakukan sebanyak 1 kali selama 2 jam dengan 5 kali water bombing.

Sehingga total pemakaian water bombing dengan helikoper Super Puma pun kurang lebih 8 jam 29 menit.

Negara Habiskan Biaya Segini untuk Padamkan Bromo gegara Flare PreweddingNegara Habiskan Biaya Segini untuk Padamkan Bromo gegara Flare Prewedding/ Foto: Detik/Foto: Dokumen BPBD Kabupaten Malang

Jika dihitung berdasarkan harga yang diucapkan oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanti, 1 jam water bombing dihargai Rp150 juta. Maka untuk memadamkan api di Bromo melalui udara memakan biaya sekitar Rp1.272.500.000.

Harga water bombing menggunakan helikopter tersebut memakan biaya yang sangat mahal lataran alat tersebut bukan milik BNPB.

"Helikopter itu bukan punya BNPB. BNPB bekerja sama dengan pihak ketiga. Basarnas punya 3 aja berat banget untuk perawatannya," jelas Letjen Suharyanto.

(agn/agn)
Tonton juga video berikut:
KOMENTAR
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER