Deretan Kisah Ulama yang Putuskan Murtad karena Alami Berbagai Kejadian
Masyarakat sempat dibuat heboh dengan kabar beberapa ulama pindah keyakinan. Keputusan seseorang untuk memeluk keyakinan yang diyakininya memanglah hak setiap individu. Namun, masyarakat kerap mempermasalahkan seseorang yang memutuskan untuk pindah keyakinan, terlebih yang melakukannya adalah seorang ulama.
Insertlive pun telah merangkum beberapa ulama yang memutuskan untuk berpindah keyakinan.
1. Imad Uddin Lahiz
Pertama ada Imad Uddin Lahiz, yang merupakan seorang mantan ulama paling tersohor kelahiran India. Ia dibesarkan dalam keluarga Muslim yang sangat taat, bahkan hampir seluruh keluarganya menjadi ulama tersohor di Negeri Hindustan itu.
Imad Uddin Lahiz dikenal sebagai seorang penerjemah Al-Qur'an ke bahasa Urdu serta menulis beberapa tafsir. Ketertarikan Imad dengan ajaran Kristen bermula saat adanya perdebatan di kota Agra pada 1854. Pada saat itu, dari pihak Kristen diwakili oleh Karl Gottlieb Pfander, pendeta asal Jerman. Sementara dari kaum Muslim, diwakili oleh saudara-saudara Imad, yaitu Rahmatullah Kairanawi dan Muhammad Wazir Khan.
Imad mempelajari kehidupan seorang Sufi yang juga memutuskan untuk murtad, yaitu Maulvi Safdar Ali. Imad pun melihat Maulvi hidup dengan tenang sejak menjadi Nasrani, terutama di negara yang dikuasai Barat.
Imad pun memutuskan untuk murtad dan memeluk agama Kristen demi mendapatkan keselamatan dan ketenangan hidup. Tak hanya Imad, sang istri dan kesembilan anaknya pun turut mengikuti jejaknya untuk murtad.
2. Khalif Majid Hassan
Ulama yang memutuskan untuk murtad yang selanjutnya adalah, Khalif Majid Hassan. Ia dikenal sebagai salah satu mantan petinggi Perserikatan Islam di Inggris pada tahun 1974.
Khalif pun mulai membaca Al-Qur'an dan buku-buku tentang Islam. Namun, keyakinannya sedikit berkurang saat ia membandingkan isi buku yang tak seluruhnya sama seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw.
Pada tahun 1985, Khalif pun mulai membahas soal agama Islam di keluarganya yang taat pada ajaran Kristen. Namun, keluarganya enggan meneruskan perdebatan dan mengatakan bahwa suatu saat Khalif akan meyakini agama yang sama dengan mereka.
Khalif Majid Hassan pun berdoa dan meminta petunjuk kepada Allah SWT, agar keluarganya bisa percaya dan menerima kehebatan Islam. Namun, keluarganya serta ratusan jemaah lain justru mendoakan Khalif agar kembali ke ajaran Kristus.
Pada 1986, Khalif percaya akan cinta dari keluarganya. Ia pun memutuskan untuk memeluk agama Kristen dan menjadi pemimpin gereja paling berpengaruh di Inggris.
(kpr/and)